Fajar Nugros Abadikan Transformasi Kereta Api Indonesia Lewat Film

Fajar Nugros Abadikan Transformasi Kereta Api Indonesia Lewat Film

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Stasiun dan Kereta Api adalah rumah kedua kita yang seharusnya dijaga. Penggalan voice over Klara dalam film pendek berjudul Strangers with Memories karya Fajar Nugros ini memiliki pesan yang begitu dalam. Kehidupan urban dan rutinitas sehari-hari memang secara tidak sengaja menjadikan Stasiun dan gerbong kereta sebagai rumah kedua.

Film bercerita tentang keseharian Klara yang diperankan oleh Noor Shalima Zamaiya Hakim sebagai perempuan urban Ibukota. Klara menghabiskan waktu 3-4 jam di Stasiun dan gerbong Kerta Rel Listrik (KRL). Rutinitas keseharian membentuknya menjadi perempuan acuh tak acuh pada sekitar.

Keseharian di perjalanan KRL dan duduk di kursi prioritas menjadi hal biasa baginya. Terkadang harus berpura-pura tidak melihat ada perempuan hamil yang semestinya berhak duduk di tempat yang ia gunakan.

Berperan menjadi manusia paling capek dan berhak atas kursi prioritas adalah sentilan keseharian segelintir penumpang KRL yang digambarkan Fajar Nugros secara gamblang dalam film semi dokumenter ini.

Hingga pada suatu perjalanan, Klara harus melepas True Wireless Stereo (TWS) dari kedua telinganya karena kehabisan baterai. Disaat musik yang ia dengar di sepanjang perjalanan terhenti, Klara mulai mendengar suara-suara di sekitarnya. Suara yang tak pernah ia pedulikan selama dia menggunakan transportasi Kereta Api.

Dari hal tak biasa inilah Klara akhirnya bisa mendengar bisikan-bisikan dari seseorang yang menuntunnya menjadi penumpang Kereta Api yang lebih baik. Banyak hal dan kejadian akhirnya mengubahnya. Disinilah kesadaran Klara terbentuk hingga setiap penumpang Kereta Api memiliki kewajiban untuk menjaga Stasiun dan Kereta Api karena secara tidak langsung telah menjadi rumah kedua.

Melalui film ini KAI ingin mengedukasi masyarakat terutama generasi milenial dengan cara kekinian, salah satunya melalui sebuah karya seni berupa film. Film dokumenter dan film pendek ini menjadi bentuk sumber informasi yang pas untuk memperkenalkan perusahaan ke publik karena membangun sebuah koneksi emosional dengan penonton

Sebagai sineas Fajar Nugros mengaku diberi kebebasan dalam karya kolaborasi PT Kereta Api Indonesia dan KAI Commuter ini. Tiga bulan dia naik turun kereta untuk merekam keseharian orang-orang yang menggunakan jasa layanan Kereta Api.

"Saya tidak disetting, tidak diarahkan harus ini harus itu. Ini pure saya buat dokumenter, naik-turun sesuai keinginan saya sendiri. Saya ingin menunjukkan wajah kereta api yang sekarang berttberbeda dengan yang dulu,” terangnya saat gala premiere di Empire XXI Urip Sumoharjo, Jumat (11/11/2022) malam.

"Dengan film ini saya belajar mengenali lagi kereta api saat ini seperti apa? Sudah bertransformasi dan berbeda dengan jaman saya kecil dulu. Dan saya juga melihat banyak teman-teman yang begitu mencintai kereta api, dengan demikian kecintaan ini akan disebarkan kepada khalayak yang belum terlalu mengenali kereta api sehingga kedepan kereta api akan semakin lebih baik lagi," ujarnya.

Sementara EVP Corporate Secretary PT KAI Persero Asdo Artriviyanto dan Wawan Arianto selaku Direktur Operasional dan Pemasaran KAI Commuter, menambahkan bahwa film yang dibuat bersama Fajar Nugros baik dokumenter maupun serial mini merupakan upaya mendekatkan kereta dengan masyarakat.

Selama perjalanan, tak terhitung cerita masyarakat saat bersentuhan dengan KAI yang sangat menarik apabila diangkat dalam cerita film.

Dalam rangka peluncuran film ini PT KAI dan Kereta Commuter pun melakukan road show dan bakti sosial kepada masyarakat. Road show tersebut dilaksanakan menggunakan kereta khusus yang akan singgah ke berbagai stasiun dan kota pada 11-14 November 2022.

Stasiun yang disinggahi untuk pemberian bantuan di antaranya Stasiun Bandung, Yogyakarta, Gambir, Surabaya Gubeng, dan lainnya. Sedangkan Kota yang kami kunjungi untuk penayangan film adalah Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Semarang, Surabaya dan berakhir di Jakarta.

Dengan telah ditayangkan secara perdana bersamaan pada hari Pahlawan kemarin diharapkan kolaborasi film dokumenter dan film omnibus KAI dan KAI Commuter ini dapat memberikan deskripsi perubahan-perubahan besar yang telah terjadi dalam memberikan pelayanan kepada pengguna kereta khususnya commuterline.(*)