Driver Mogok Makan, Grab Mau Mitra Ikuti Peraturan

Driver Mogok Makan, Grab Mau Mitra Ikuti Peraturan

KORANBERNAS.ID--Setelah menjalankan aksi mogok makan selama lima hari terhitung sejak Selasa-Sabtu (22-26/10/2019), peserta aksi dari Front Independent Driver Online Indonesia akhirnya dilarikan ke rumah sakit karena kritis.

Kini, di depan Kantor Grab Yogyakarta tidak ada lagi yang menggelar aksi mogok makan, kantor pun sudah dibuka.

Presiden Front Independent Driver Online Indonesia (Front Indonesia), Sabar M Sihaloho mengaku, dirinya menjadi peserta aksi yang terakhir melakukan mogok makan di depan Kantor Grab Yogyakarta.

Aksi itu ia lakukan terkahir Sabtu (26/10/2019). “Di hari kelima, saya dalam kondisi kritis dievakuasi oleh teman-teman,” ucap dia, Rabu (30/10/2019).

Sabar mengaku dibawa ke Rumah Sakit Panti Rini. Dirinya menjalani rawat inap sehari semalam.

Sampai saat ini, pria yang akrab dipanggil Sabar Gimbal, mengaku, belum ada satu pun perwakilan Grab Indonesia yang menghubunginya. Adapun Kantor Grab Yogyakarta kemudian dibuka kembali pada Senin (28/10/2019).

Sebelumnya, dua orang peserta aksi lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang sudah tidak lagi memungkinkan untuk mogok makan. Ada yang karena sudah sesak nafas, ada juga karena perutnya kesakitan.

“Saya menilai bahwa mereka (Grab Indonesia-red) tidak peduli dan hanya tetap mementingkan kepentingan perusahaan ketimbang mitranya. Padahal semua tuntutan kami adalah untuk kebaikan bersama,” ujar Sabar.

Dari tujuh tuntutan, hanya ada tiga poin yang dikonfirmasi kejelasan solusinya oleh Grab Indonesia. Ketiga poin itu antara lain penghapusan sistem skema yang dianggap diskriminatif dan tidak transparan dari Grab, kemudian penghapusan potongan tambahan dari koperasi dan pemerataan order pada sesama mitra.

“Untuk ketiga poin itu, Grab memberi konfirmasi bersedia memperbaiki sistem,” kata Sabar.

Aksi mogok makan Sabar dan kawan-kawan yang sudah dimulai sejak itu dilakukan lantaran dia mengira lewat aksi kemanusiaan bisa menggugah nurani aplikator.

Public Relations Manager Grab Indonesia, Andre Sebastian mengatakan, dari tuntutan yang dilayangkan kepada Grab Indonesia, semuanya sudah diberikan konfirmasi solusinya.

“Jawaban kami selalu konsisten. Sudah diberikan jawaban dan solusinya. Kita juga komunikasikan dengan mitra pengemudi. Apabila ingin menjadi mitra Grab, ini peraturannya. Kemarin kita juga sudah membuka dialog sebelum memutuskan,” katanya.

Kini, aktivitas kantor yang sempat terhenti karena aksi mogok, sudah dibuka kembali. Menurutnya, selama kantor ditutup, dampak yang dirasakan tidak hanya pada karyawan, tapi juga mitra pengemudi lain.

Kantor terpaksa tutup dan mitra pengemudi lain yang mempunyai keperluan untuk mendatangi kantor jadi tidak bisa datang.(*/SM)