Dorong Percepatan Bisnis Digital, JNE Fasilitasi Kolaborasi UMKM
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta memiliki kelebihan berupa besarnya potensi anak muda. Selain sebagai pasar, populasi anak muda yang besar ini juga menjadi daya dorong bagi bertumbuhnya bisnis online.
“Setiap tahun akan datang puluhan ribu mahasiswa baru ke Jogja. Itu jumlah yang luar biasa. Saatnya, mahasiswa sekarang bukan hanya belajar di kampus. Mereka juga sekaligus bisa belajar merintis bisnis, dengan bergandeng tangan bareng UMKM yang ada di Jogja,” kata Adi Subagyo, Kepala Cabang JNE Yogyakarta, di sela-sela Roadshow JNE Ngajak Online, Goll…Aborasi Bisnis Online 2022 di Jogja National Museum, Jumat (14/10/2022) sore.
Acara dibuka oleh Direktur JNE Chandra Fireta secara daring dari Jakarta. Hadir dalam webinar ini sejumlah pelaku usaha di Jogja. Mereka adalah Andhika Mahardika selaku CEO Agradaya, Inamul Haqqi Hasan selaku Art & Media Manager Dagadu Djokdja dan Karim Weimpy Adhari selaku CEO Starcross Clothing.
Adi mengatakan, merintis bisnis tidak selalu dimulai dari produksi. Saat ini, model bisnis sudah jauh berbeda dengan dulu. Sinergi dan kolaborasi, justru menjadi kekuatan baru untuk mendorong pertumbuhan bisnis, khususnya sektor UMKM.
Untuk itu, mahasiswa baru yang memang memiliki keinginan kuat untuk terjun ke dunia usaha, bisa saja merintisnya dengan cara membangun sinergi dengan pelaku UMKM yang sudah berproduksi.
“Mereka bisa menjadi tim pemasaran digital misalnya. Sembari berproses, apabila memungkinkan mereka terjun ke produksi ya itu lebih baik. Kami siap memfasilitasi mereka. Kami menyiapkan ekosistem, agar mahasiswa baru yang memang tekadnya kuat merintis usaha bisa belajar mewujudkan mimpinya itu. Kami siap menghubungkan mereka dengan para pelaku UMKM yang sudah lebih dulu eksis. Apabila diperlukan, kami juga bisa menghadirkan mentor-mentor sesuai kebutuhan,” lanjutnya.
Adi mengungkapkan, Jogja menjadi rumah bagi 48.000 UMKM. Secara umum, pelaku UMKM masih menghadapi kendala terutama terkait dengan upaya mendigitalisasi bisnis, permodalan dan pemasaran. Artinya, banyak hal yang bisa digarap oleh anak-anak muda termasuk mahasiswa. Mereka bisa berperan tanpa harus masuk ke ranah produksi.
Chandra Fireta menyatakan melalui acara ini pihaknya berharap dapat memberi dukungan agar bisnis dapat bertransformasi dengan tepat dan cepat. Hadir dengan tema Sing Enom Sing Dodolan, webinar ini bertujuan dapat membuka peluang bagi para pengusaha muda untuk meningkatkan skala bisnisnya.
“JNE sungguh berkomitmen agar UMKM di Yogyakarta dapat meningkatkan konsentrasi terhadap pertumbuhannya pada masa mendatang,” katanya.
Andhika selaku CEO Agradaya dalam paparannya mengatakan, Agradaya dibentuk dengan harapan dapat meningkatkan daya saing pertanian di Indonesia. Oleh karenanya, Andhika bekerja sama dengan petani rempah untuk memproduksi produk herbal. “Hingga saat ini mitra petani kami mampu menguasai teknologi dan memiliki nilai tambah produk hingga lima kali lipat,”ujar Andhika.
Sukses memasarkan berbagai produk rempah-rempah seperti jahe dan temulawak, Andhika menyatakan pentingnya memiliki pendekatan emosional ke konsumen.
“Brand perlu mengetahui sisi apa yang diunggulkan dari mereknya. Seperti contohnya, saat ini kami sedang menyiapkan QR Code yang ditampilkan di kemasan produk. Ketika di-scan akan muncul kisah produk tersebut melalui website. Ini kan menarik,” ujarnya.
Sedangkan Karim Weimpy Adhari selaku CEO Starcross Clothing, dalam kesempatan ini menguak kilas balik perjuangannya sejak tahun 2002, yang bermula menjadi penjaga toko di beberapa gerai busana di Yogyakarta. Dari menjaga toko inilah, Karim kemudian belajar dan melihat peluang.
“Dengan kemampuan desain grafis yang saya miliki dan modal 500.000 rupiah, Starcross sukses berkembang hingga era ini,” katanya berkisah.
PR Regional Jateng DIY JNE Widiana menambahkan, melalui acara seperti ini pihaknya berharap dapat melahirkan kolaborasi baru antara para pembicara serta peserta UMKM yang hadir.
“Selain program ekspedisi, JNE memiliki banyak program yang sesuai dengan tagline Connecting Happiness, seperti gratis ongkos kirim dengan Roket Indonesia yang dapat diakses melalui aplikasi. Selain itu, konsumen loyal JNE melalui program keanggotaan JLC (JNE Loyalty Card) juga bisa mendapatkan banyak benefit seperti umroh, tak hanya konsumen, JNE juga memberi keuntungan bagi karyawan dengan usia kerja 10 tahun untuk diberangkatkan umrah,” katanya.
Webinar ini, kaa Widi, telah digelar di 60 kota se Indonesia. Yogyakarta merupakan kota ke-49 yang menjadi lokasi acara. Setelah Jogja, kegiatan yang sama akan dilakukan di Tasikmalaya pada 20 Oktober 2022. (*)