Disiapkan Satu Bangsal untuk Perawatan Suspect Covid-19

Disiapkan Satu Bangsal  untuk Perawatan Suspect Covid-19

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN — Manajemen Rumah Sakit Umum Dr Soedirman (RSDS) Kebumen menyiapkan satu bangsal atau 38 tempat tidur untuk perawatan Pasien Dalam Pengwasan (PDP) dan suspect Covid-19 jika terjadi lonjakan jumlah pasien. Hingga sekarang ada 380 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 8 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Kesiapan RSDS Kebumen sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid -19 lini II dikatakan Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto, SH, Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dr Budi Satrio MKes, dan Direktur RSDS Kebumen dr Widodo Suprihantoro, pada rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Kebumen, Rabu (18/3/2030).

Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Kebumen, H Sarimun, menurut anggota Komisi B DPRD Kebume Fitria Handini, untk memastikan kesiapan Pemkab Kebumen menangani menangani pasien Covid–19 di Kebumen, jika terjadi wabah. Komisi B akan mensuport Pemkab Kebumen dalam hal kecukupan anggaran untuk penanganan Covid-19, serta melaksanakan fungsi pengawasan.

Arif Sugiyanto mengungkapkan, jika tidak ada lonjakan suspect atau PDP, disiapkan 2 tempat tidur di IGD dan 5 tempat tidur di bangsal Kenanga. Jika terjadi kontijensi atau peningkatan jumlah pasen yang dirawat, RSDS Kebumen akan mengosongkan bangsal Kenanga dengan kapasitas 38 tempat tidur.

Namun jika terjadi lonjakan lebih banyak, opsi akan mengusulkan ke Kementerian Kesehatan menggunakan Rumah Sakt Umum Daerah Prembun sebagai rumah sakit rujukan lini II. Arif Berharap, hal ini tidak akan terjadi jika semua pihak bersama sama ikut mencegah penyebaran Covid–19 di Kebumen.

Widi Suprihantoro menambahkan, untuk keperluan penanganan pasien suspect Covid -19, manajemen menyiapkan anggaran Rp 4,4 miliar. Anggaran itu untuk keperluan pelayanan nonmedik dan pelayanan medik. Diantarnya untuk pengadaan alat kesehatan khusus kasus Covid-19 dan alat pelindung diri (APD) petugas yang menangani pasien suspect Covid -19.

Alat pelindung diri diantaranya baju pelindung seharga Rp 380.000 per set. Perlu 20 set pakaian pelindung diri untuk menangani satu pasien sehari. “Sebelumnya harganya Rp 150.000, sekarang Rp 380,000,“ kata Widodo.

Budi Satrio mengungkapkan, tercatat ada 380 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kebumen. Mereka tingal di rumah masing-masing, tapi dipantau petugas Puskesmas terdekat. Dinas Kesehatan memberi vitamin untuk lebih menambah daya tahan tubuh mereka. Pematauan menggunakan nomor kontak yang dimiliki ODP.

Naiknya ODP di Kebumen, menurut Budi Satrio, salah satuya setelah pihaknya mendapatkan manifest penumpang dari PT Angkasa Pura II dan PT Kereta Api Indonesia. Mereka yang masuk katagori adalah warga Kebumen yang bepergian di daerah yang telah ditemukan Covid–19. (eru)