GPM Berkomitmen Dampingi Wong Cilik

GPM Berkomitmen Dampingi Wong Cilik

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) melakukan audiensi kepada Wakil Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih, di ruang kerjanya Kompleks Parasamya, Rabu (18/3/2020) siang.

Audiensi ini juga dihadiri ketua DPC Soni Maryanto dan jajaran pengurus, sesepuh dan dewan pembina DPC Bantul serta Sekretaris DPD GPM DIY, Antonius Fokki Ardianto.

"Maksud kedatangan kami adalah untuk memperkenalkan kebaradaaan GPM kepada Pemerintah Daerah. Dimana di Bantul sudah terbentuk DPC,"kata Soni.

Kehadiran mereka seperti semangat Marhaen, yakni mendampingi dan bersama wong cilik. Maka salah satu yang diharapkan bisa direalisasikan oleh pemerintah adalah usulan agar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi wong cilik, khususnya kaum tani, bisa nol rupiah.

Sementara sesepuh GPM Bantul, Kasani Suprobo, mengatakan audiensi ini dimaksudkan agar Pemkab Bantul tahu akan terbentuknya GPM. Semangat mereka adalah bisa membantu wong cilik.

Menanggapi itu Wabup meminta kepada pengurus untuk bisa mendaftarkan organisasi ke Kantor Kesbangpol Bantul. "Nanti GPM bisa turut berperan bersama kami pemerintah daerah untuk bersama membantu mereka yang membutuhkan," katanya.

Menurut Wabup, wong cilik memang harus didampingi dan diakomodir. "Saat inipun kita masih berperang dengan angka kemiskinan 13 persen atau sekitar 130.000 jiwa. Itu miskin dan masih ada yang kategori rentan miskin. Maka nanti GPM bisa ambil peran di sana. Misalnya menjadi jembatan antara wong cilik dengan pemerintah,” katanya.

GPM juga diminta ada divisi advokasi, pembelaan dan pendataan kantong-kantong miskin dan kategori ekonomi lemah. Untuk kemudian bisa dibuatkan program kegiatan yang berpihak pada kelompok rentan.

"Kalau dipetakan, wong cilik hidup di sektor pertanian dan sektor informal seperti pedagang asongan, buruh ojek, buruh yang tidak bekerja di industri formal. Ini harus banyak kita perhatikan," katanya.

"Peningkatan kesejahteraan pada pekerja pabrik bukan dengan demo naik gaji, tapi bisa dilakukan, misalnya serikat pekerja diberikan side job sehingga meningkat pendapatanya. Kan pabrik bisa untuk pengadaan barang-barang seperti bahan baku. Item-item mungkin ada yang bisa diserahkan ke serikat pekerja," tambahnya. (eru)