Damai Itu Indah, Jaga Yogyakarta Tertib dan Tenteram

Damai Itu Indah, Jaga Yogyakarta Tertib dan Tenteram

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Tragedi meninggalnya Daffa Adzin Albasith (18), siswa kelas XI IPS 3 SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta akibat menjadi korban aksi kejahatan jalanan atau oleh masyarakat disebut klithih, mengejutkan banyak kalangan.

Banyak pihak mengecam peristiwa tersebut seraya menyerukan kejadian serupa jangan sampai terulang kembali. Bagaimana pun, Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan harus senantiasa dijaga supaya tetap aman.

Seruan serupa disampaikan alumni IKAMUHA 2005. “Kami mengajak semua pihak untuk bersama menjaga ketenteraman dan ketertiban Yogyakarta sebagai wujud rasa cinta tanah air dan bangsa. Damai itu indah,” ungkap Faiq Alaydrus, Ketua IKA MUHA 2005, Selasa (5/4/2022), di Yogyakarta.

Melalui pernyataan sikap, pihaknya mengecam segala bentuk tindak kriminal yang dilakukan oleh siapa pun yang bertujuan menyakiti sesama manusia dan mengganggu ketertiban umum khususnya di bulan Ramadan 1443 H kali ini.

“Semoga bulan suci Ramadan ini dapat membuat kita bisa kembali fitrah. Marilah kita semua sebagai sesama teman, orang tua dan guru untuk lebih peduli dan waspada dengan kejadian-kejadian meresahkan yang menjadi masalah pendidikan. Seyogianya kita jadikan fokus bersama untuk mengatasinya,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga mendorong pihak berwenang segera mengusut tuntas peristiwa yang menimpa Daffa Adzin Albasith. “Tangkap pelakunya dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata dia.

IKAMUHA 2005 yang merupakan bagian dari keluarga besar IKAMUHA turut prihatin dan mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian Daffa Adziin Albasith.

InsyaAllah husnul khatimah. Doa kami untuk almarhum semoga diampuni segala dosanya. Aamiin,” harapnya.

Seperti diberitakan, Daffa Adzin Albasith, siswa kelas XI IPS 3 SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta meninggal akibat korban aksi klithih pada 3 April silam. Korban sempat menghubungi orang tua dan pihak sekolah setelah terluka oleh sabetan senjata tajam yang diduga gir.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo, menyampaikan berdasarkan informasi yang dikumpulkan sekolah, Daffa awalnya pergi keluar mencari makan untuk sahur bersama teman satu kosnya.

Sempat dirawat di RS Hardjolukito dan dokter sudah memberikan penanganan maksimal, putra anggota DPRD Kebumen itu dipanggil Allah SWT. Jenazah dibawa pulang oleh keluarganya ke Kebumen dengan diantar teman kelasnya, kepala sekolah, guru dan orang tua siswa. (*)