Musrenbang pun Digelar Online
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Guna menghindari berkumpulnya banyak orang sekaligus sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2021 Kabupaten Bantul pun digelar secara online, Selasa (7/4/2020).
Musrenbang online dipimpin Bupati Drs H Suharsono dan diikuti usnur Bappeda DIY, Forkominda, Wakil Bupati H Abdul Halim Muslih, Sekda H Helmi Jamharis MM dan Asisten Sekda, Kepala OPD se-Bantul, camat serta insan pers.
Total peserta 146 orang yang terhubung secara online dan berlangsung hampir tiga jam mulai pukul 09:00. Semua rapat berlangsung virtual dari tempat tugasnya masing-masing.
Wakil Bupati H Abdul Halim Muslih mengatakan prioritas tahun depan adalah fokus pemulihan ekonomi, karena saat ini sedang terjadi pelemahan ekonomi. “Bagaimana kita rancang ada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sesuai amanah Gubernur,” kata dia.
Hal yang bisa dilakukan sekarang adalah sinergitas antar-pihak apalagi Kabupaten Bantul ditetapkan sebagai kabupaten kreatif kriya terkuat di tanah air. Selain itu, juga muncul komunitas ekonomi digital atau online.
Inilah momentum untuk menumbuhkan ekonomi kreatif. Pemda DIY bersama Pemda Bantul akan menuntaskan kawasan industri serta kluster-kluster industri kreatif yang cukup potensial di kabupaten ini.
“Saat ini adalah tahun di mana ada tekanan pendapatan yang cukup besar dan ada potensi penurunan 20-30 persen PAD atau dari transfer. Tahun 2021 saya asumsikan pendapatan tidak membaik secara signifikan, maka refokusing pemulihan ekonomi bisa dilakukan dengan realokasi kegiatan-kegiatan yang bisa ditunda, dialokasikan untuk kegiatan penanggulangan Covid-19,” paparnya.
Bupati Bantul mengatakan saat ini memang semua sedang fokus penanggulangan Covid-19. “Kita juga harus memikirkan jangka panjangnya seperti apa. Kita semua belum bisa memprediksi kapan Covid-19 akan berakhir dan suasana menjadi kondusif,” kata bupati.
Jika kejadian ini berlangsung panjang, pihaknya meminta Kapolres dan Dandim melakukan langkah antisipasi terkait keamanan logistik.
“Saya juga saat ini bersama pihak terkait mengatur jam buka pasar, agar ekonomi rakyat tetap bergerak dan masyarakat kecil bisa jualan,” katanya.
Dia mengakui belum semua Pedagang bisa berjualan secara online. “Bahkan mbok-mbok bakul banyak yang tidak bawa hape. Jadi ya memang harus ada pengaturan dan aturan harus dipatuhi oleh semuanya. Ayo, saya mengajak, kita nglarisi pedagang di pasar. Saya juga suka belanja ke pasar,” tambah bupati.
Hanya saja saat ini semua harus memperhatikan keselamatan, pedagang atau pembeli harus mengenakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan hal lain yang bisa dilakukan untuk memutus mata rantai Corona.
Bupati juga meminta RT, dukuh hingga desa melakukan pendataan warga miskin secara akurat sehingga saat ada program bantuan pengentasan kemiskinan bisa tepat sasaran. (sol)