Saling tantang Lewat Medsos, Dua Kelompok Pelajar tawuran

Saling tantang Lewat Medsos, Dua Kelompok Pelajar tawuran

KORANBERNAS.ID,BANTUL-- Jajaran kepolisian Resort Bantul mengamankan 20 orang yang merupakan dua rombongan pelajar. Mereka ditangkap karena terlibat dalam tawuran sarung diisi batu di simpang Jodog, Gilangharjo, Pandak.

Kapolres Bantul,AKPB Ihsan SIK dalam jumpa pers di Mapolres Bantul,Selasa (5/4/2022) siang mengatakan  jika aksi tawuran  itu terjadi Senin (4/4/2022) dini hari.

"Awalnya dua kelompok ini saling tantang lewat media sosial, yakni Whattsapp. Kedua kelompok bersepakat bertemu di simpang Jodog dan senjata yang digunakan tawuran adalah sarung yang diisi batu. 
Mereka ada  yang  bersekolah di jenjang SMP dan  ada yang SMK," lanjut Ihsan," kata Kapolres didampingi Kasatreskrim , AKP Archye Nevada dan Kepala Disdikpora Isdarmoko M.Pd.

Sesuai kesepakatan, dua kelompok ini  bertemu. Namun jumlahnya tidak seimbang karena satu kelompok anggotanya 15 orang dan kelompok lain hanya 5 orang. Karena itulah 5 orang ini berusaha kabur dengan menabrakkan kendaraan kepada kelompok lainya. 

Namun salah satu pelaku terjatuh yakni berinisial FT 18 tahun warga Kapanewon Pandak. Dia pun dianiaya kelompok lainya.  Tidak berselang lama tim patroli  kepolisian tiba dan kelompok tawuran ini melarikan diri. 

Petugas, akhirnya berhasil mengamankan setelah polisi  melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi. Hasilnya ada puluhan orang yang diamankan secara estafet mulai pagi hingga  Selasa (5/4/2022) siang.

Selain pelaku tawuran diamankan juga Barang Bukti (BB) 3 sarung dan 4 sepeda motor. Kepada mereka akan dijerat dengan pasal 170 dan 351 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan atau penganiayaan dengan ancaman penjara 5 tahun.

Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko mengatakan pihaknya prihatin dengan kejadian tawuran yang melibatkan para pelajar. Terlebih di saat bulan suci Ramadan yang harusnya diisi dengan peningkatan ibadah.

"Terhadap tindakan yang dilakukan pihak kepolisian, kami mendukung tindakan tegas , terukur dan bijaksana yang dilakukan. Sebab para pelajar yang tawuran ini telah melakukan  hal yang meresahkan di tengah masyarakat," jelasnya.

Isdarmoko juga berharap semua pihak untuk peduli dengan situasi yang ada. Sebab penanganan kejahatan jalanan bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak kepolisian semata.

"Orang tua juga kami harapkan memperhatikan putra-putrinya ketika larut malam kok belum pulang ke rumah, agar dicari keberadaanya. Mari kita jaga bersama-sama situasi DIY  yang aman, nyaman dan damai,"tambahnya.

Sementara itu, salah satu pelaku berinisial BR (19) mengatakan tawur sarung itu memang telah direncanakan dan berkomunikasi dengan kelompok korban melalui aplikasi WhatsApp. Namun, BR mengaku hanya diajak saja dan tidak ikut merencanakan.

"Saya hanya ikut-ikutan saja. Kita tidak ada genk, semua hanya teman bermain saja,"katanya. (*)