Bupati Sleman Meluncurkan Gerakan Berantas Rentenir

Inovasi ini dimaksudkan untuk menekan praktik rentenir atau pinjaman ilegal.

Bupati Sleman Meluncurkan Gerakan Berantas Rentenir
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyaksikan penandatanganan komitmen kerja sama oleh berbagai pihak, Rabu (2/11/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dinas Koperasi Kabupaten Sleman melakukan launching kegiatan Gerakan Berantas Rentenir Berkedok Koperasi Ilegal (Gerebek Koperasi Ilegal).

Kegiatan ini diluncurkan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Rabu (1/11/2023), di Prima SR Hotel Convention.

Inovasi ini dimaksudkan untuk menekan praktik rentenir atau pinjaman ilegal yang banyak meresahkan pedagang dan pelaku UMKM di Kabupaten Sleman.

Kustini Sri Purnomo mendukung kegiatan Gerebek Koperasi Ilegal ini sebagai salah satu kegiatan menguatkan para pelaku usaha, UMKM dan para bedagang pasar untuk lebih berdaya dan tangguh.

Menurutnya, perlu ada kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalah rentenir ini.

ARTIKEL LAINNYA: Disosialisasikan, Rencana Detail Tata Ruang Sleman Barat 2021 - 2041

“Pastinya ini tidak mudah. Maka perlu kolaborasi semua pihak. Semoga dengan proyek perubahan Gerebek Koperasi Ilegal yang digagas Kepala Dinas Koperasi UKM Sleman ini dapat mewujudkan koperasi Sleman yang jaya dan tangguh serta UMKM Naik Kelas,” kata Kustini.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, R Haris Martapa, menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk memberdayakan para pelaku UMKM termasuk para pedagang pasar.

“Kegiatan ini muncul dari keprihatinan kami, melihat banyak pelaku UMKM yang di dalamnya termasuk para pedagang pasar ini terjerat pinjaman-pinjaman ilegal,” kata Haris.

Haris menjelaskan, program Gerebek Koperasi Ilegal ini memiliki beberapa tahap, mulai dari sosialisasi koperasi dan lembaga keuangan yang legal, proses take over pinjaman dari rentenir ke lembaga keuangan legal.

Kemudian, membuat surat edaran dari bupati tentang larangan melakukan kegiatan rentenir di pasar-pasar, sentra UKM dan tempat aktivitas perekonomian.

ARTIKEL LAINNYA: Di Wonosobo, Selain Air Bersih BRI Juga Memberikan Bantuan Toren Air

Selain itu, juga dibentuk kantong-kantong pra-koperasi untuk mengoptimalkan gotong-royong dan saling membantu antar-koperasi.

“Dalam kegiatan ini kami menggandeng beberapa mitra di antaranya koperasi yang ada di Kabupaten Sleman, Bank Sleman, Bank Sleman Syariah, BUKP dan Baznas untuk bersinergi melakukan proses take over para pelaku usaha dari jeratan rentenir,” kata Haris.

Sebagai pilot project, kegiatan ini sudah dilaksanakan di empat lokasi yaitu Pasar Kebonagung, Pasar Tempel, Pasar Gentan dan Pasar Prambanan.

Kegiatan diikuti oleh 200 pedagang empat pasar tersebut, dilanjutkan dengan proses take over pinjaman yang diikuti oleh 94 orang pedagang pasar dan 51 di antaranya mengalihkan pinjamannya ke lembaga keuangan yang legal.

Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen kerja sama oleh berbagai pihak, di antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Kemenag Sleman, Baznas Sleman, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan.

Komitmen juga datang dari Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setda Sleman, Bank Sleman, Koperasi Simpan Pinjam Setia Kawan, Dinas Pariwisata Sleman dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman. (*)