APPSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis dengan Produk Lokal

Kami berharap ini menjadi momen penting bagi peternak untuk berkontribusi pada peningkatan gizi masyarakat sekaligus memperkuat sektor peternakan dalam negeri.

APPSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis dengan Produk Lokal
Konsolidasi APPSI di Royal Ambarrukmo Yogyakarta. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Asosiasi Peternak Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) menyatakan dukungan penuh terhadap program makan bergizi gratis yang direncanakan pemerintah. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak, tetapi juga menjadi peluang strategis bagi peternak sapi untuk meningkatkan produksi susu dan daging lokal.

Ketua APPSI, Dadang, menegaskan organisasi siap berperan aktif dalam menyukseskan program tersebut. “Kami berharap ini menjadi momen penting bagi peternak untuk berkontribusi pada peningkatan gizi masyarakat sekaligus memperkuat sektor peternakan dalam negeri,” ujar Dadang dalam rapat konsolidasi APPSI, Rabu (11/12/2024), di Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Menurut dia, program makan bergizi gratis yang melibatkan distribusi susu dan makanan bernutrisi ke sekolah-sekolah merupakan langkah krusial untuk mengatasi rendahnya tingkat konsumsi susu di Indonesia.

Menurut Dewan Pembina APPSI, Ahmad Muzani, angka konsumsi susu di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Rendahnya konsumsi susu ini berdampak pada masalah kekurangan gizi yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia, termasuk kecerdasan. Program makan siang bergizi menjadi solusi yang tidak bisa ditunda,” ungkap Muzani.

Tantangan besar

Namun, tantangan besar masih mengintai. Produksi susu nasional baru mencukupi 22 persen dari kebutuhan domestik, dan jumlah tersebut semakin menurun sejak kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Kami mendapati produksi susu per ekor sapi rata-rata turun 20 liter per hari akibat PMK, dan hingga kini belum pulih sepenuhnya. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tambahnya.

Melalui Koperasi Konsumen APPSI, yang dipimpin Mardi, APPSI berkomitmen meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi susu. Koperasi yang baru didirikan pada Desember tahun lalu ini telah aktif mendukung kesejahteraan peternak di berbagai wilayah Indonesia.

“Kami sedang menyiapkan program makan siang bergizi untuk pelajar yang diharapkan mulai berjalan pada Januari mendatang. Selain membantu pemerintah, ini juga menjadi peluang bagi peternak untuk memasarkan produk mereka,” jelasnya.

APPSI juga berencana untuk terus memantau dan meningkatkan kualitas produk susu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, termasuk melalui diversifikasi produk olahan susu.

Stabilitas harga

Dalam mendukung program makan bergizi, APPSI berharap pemerintah memberikan perhatian khusus pada stabilitas harga susu dan daging, sehingga peternak tetap mendapat keuntungan yang layak.

“Kami juga mendorong pemerintah untuk memprioritaskan produksi lokal dalam program ini, karena ketergantungan pada impor bukan solusi jangka panjang,” ujarnya.

Pemerintah sendiri telah mengambil langkah dengan mencari pasokan susu impor dari Brasil dan Australia untuk menutupi kebutuhan sementara. Namun, APPSI menilai pengembangan sapi perah domestik harus menjadi prioritas untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Program makan bergizi gratis diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi momentum bagi sektor peternakan untuk bangkit. Dengan dukungan APPSI, program ini diyakini mampu mendorong inovasi, menjaga stabilitas harga, dan memperkuat sektor peternakan dalam negeri.

Peternak lokal

“Ini bukan hanya tentang gizi, tetapi tentang membangun generasi yang lebih sehat sekaligus memperkuat ekonomi peternak lokal. Kami optimis, dengan kolaborasi yang baik, program ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan peternak,” ujarnya.

Dengan legalitas resmi dan dukungan penuh anggotanya, APPSI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam merealisasikan program makan bergizi gratis dan membangun ketahanan pangan Indonesia. (*)