Bupati Kebumen Sebut Program Guru Penggerak Luar Biasa

Bupati Kebumen Sebut Program Guru Penggerak Luar Biasa

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengapresiasi program guru penggerak yang berhasil mengembangkan bakat dan minat anak didik.

“Ini luar biasa, apa yang dilakukan oleh guru penggerak mampu menggali bakat dan minat peserta didik atau siswa dalam sebuah karya yang nyata dan hebat. Tentu ini tidak mudah, butuh kesabaran, ketelatenan dan daya kreativitas yang tinggi,” sebut Arif Sugiyanto saat menghadiri lokakarya ketujuh Calon Guru Penggerak Angkatan kedua di Kebumen, Sabtu (13/11/2021).

Arif tidak menyangka banyak karya seni yang ditampilkan anak-anak sekolah dari tingkat PAUD sampai SMA terlihat begitu indah. Misalnya ada anak SMP yang mampu membuat buku berisi karya puisi, novel maupun sejarah kebudayaan Kebumen.

Ada juga siswa dari Kebumen mampu membuat wayang golek serta kain batik. “Bahkan pembuatnya ini masih anak-anak TK. Ini luar biasa, karena sejak kecil mereka sudah bisa digali bakat dan minatnya dengan bimbingan guru penggerak,” kata dia.

Bupati ingin event festival yang menampilkan karya seni masyarakat diperbanyak termasuk karya kebudayaan dan kuliner maupun karya yang bisa mendorong pariwisata dan perekonomian tumbuh pesat.

Yuliawanto selaku penanggung jawab program mengatakan, lokakarya ketujuh angkatan kedua kali ini setidaknya diikuti 147 calon guru penggerak. Ditampilkan 30 stan pameran hasil karya seni dari anak-anak sekolah mulai tingkat PAUD sampai SMA sederajat.

Lokakarya merupakan salah satu rangkaian yang harus diikuti calon guru penggerak. “Pertama dimulai dari Lokakarya nol sampai diakhiri pada lokakarya sembilan,” jelasnya.

Calon guru penggerak menempuh pendidikan sembilan bulan kemudian ditetapkan sebagai guru penggerak. Lokakarya ketujuh ini adalah aksi nyata dari hasil perenungan dan pembelajaran materi yang sudah disampaikan pada lokakarya sebelumnya.

Mereka diminta menyusun program atau ide ketika selesai menjadi guru penggerak, apa yang harus dilakukan karena mereka akan kembali ke sekolah masing-masing. (*)