Saat Mahasiswa Bermain Gobak Sodor dan Memedi Sawah
Semangat kebersamaan dan kerukunan modal untuk membangun bangsa ini.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Selama dua hari mahasiswa dari berbagai provinsi mengikuti kegiatan Penguatan Pembauran Kebangsaan gelaran Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Bantul dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bantul di Home Stay Omah Tembi.
Pada hari kedua, Rabu (24/7/2024) para mahasiswa dikenalkan dengan berbagai bentuk permainan tradisional yaitu gobak sosor, gejog lesung dan memedi sawah.
Peserta tampak sangat bersemangat dan ceria saat mengikuti berbagai permainan tradisional itu sehingga antara peserta satu dengan lainnya terlihat sangat akrab dan penuh kekeluargaan.
Gobak sodor adalah permainan tradisional yang melibatkan dua tim yang berusaha melewati garis pertahanan lawan tanpa tertangkap. Permainan ini mengajarkan nilai-nilai kerja sama, strategi dan sportivitas.
Di desa wisata gobak sodor dikemas sebagai atraksi wisata yang melibatkan wisatawan dalam permainan yang seru dan penuh tantangan.
Mahasiswa peserta Penguatan Pembauran bermain gobak sodor. (istimewa)
Demonstrasi permainan, pertandingan reguler dan sesi interaktif memungkinkan wisatawan belajar dan bermain gobak sodor, sehingga memperkenalkan mereka pada warisan budaya lokal. Selain itu, gobak sodor juga dapat menjadi bagian dari festival permainan tradisional yang lebih luas, memperkuat ikatan sosial dan mempromosikan aktivitas fisik yang sehat.
Sedangkan gejog lesung adalah seni menumbuk padi yang dilakukan dengan ritme tertentu menggunakan lesung dan alu, sering diiringi dengan nyanyian tradisional.
Kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat desa, di mana perempuan berkumpul menumbuk padi sambil bernyanyi.
Dalam konteks desa wisata, gejog lesung menjadi atraksi budaya yang menarik, menampilkan pertunjukan musik tradisional yang unik. Wisatawan juga dapat ikut serta dalam workshop untuk belajar teknik menumbuk padi dan memainkan irama gejog lesung, serta memahami nilai-nilai budaya dan sosial yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan memedi sawah adalah boneka atau patung yang ditempatkan di sawah untuk mengusir burung dan hama.Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pertanian tetapi juga kaya akan nilai seni dan budaya.
Mahasiswa turun ke sawah, bermain memedi sawah. (istimewa)
Patung-patung dibuat dengan bahan-bahan alami seperti jerami, kayu dan kain bekas serta dihiasi dengan kreativitas lokal. Selain berfungsi praktis, memedi sawah juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan menjadi simbol hubungan harmonis antara manusia dan alam.
Di desa wisata, wisatawan dapat mengikuti workshop pembuatan memedi sawah, belajar tentang sejarah dan cerita rakyat terkait, serta berpartisipasi dalam pameran dan lomba memedi sawah.
Salah seorang peserta, Paratis Kunti Profita Mahasiswa UNY Prodi Bahasa Jawa mewakili Provinsi Bali mengaku senang dapat mengenal teman dari berbagai daerah saat mengikuti acara FPK. Selain itu, juga saling mengenal adat budaya dari berbagai wilayah.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bantul St Heru Wismantara MM mengatakan melalui permainan tradisional yang melibatkan seluruh peserta maka akan terjalin komunikasi, kerja sama dan keakraban antara peserta satu dengan yang lain.
"Semangat kebersamaan dan kerukunan modal untuk membangun bangsa ini. Perbedaan bukan untuk dibesar-besarkan namun bagaimana perbedaan ini bisa dipersatukan dalam bingkai NKRI berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945. Walau berbeda-beda tapi kita tetap satu juga, Bhinneka Tunggal Ika," katanya. (*)