Usung Tradisi Luwur, Koleksi Siswi SMK NU Banat Kudus Memukau di JFW

Usung Tradisi Luwur, Koleksi Siswi SMK NU Banat Kudus Memukau di JFW

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Runway Jogja Fashion Week (JFW) 2021 menjadi saksi lahirnya koleksi terbaru Zelmira, brand fashion dari SMK NU Banat, Kudus Jawa Tengah. Mengusung tradisi Luwur sebagai tema dalam eksibisi kali ini, kreasi siswi SMK salah satu sekolah binaan Djarum Foundation itu sukses mencuri perhatian para fashionista yang hadir dalam acara pergelaran fashion show bergengsi tersebut.

Sejatinya Luwur merupakan tradisi turun-temurun di Kudus yang merujuk pada sebuah kegiatan tahunan membuka dan mengganti kain kelambu pembungkus nisan dan cungkup dari makam Sunan Kudus. Biasanya, prosesi tersebut dilakukan setiap 10 Muharram kalender Hijriyah. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasa yang telah dilakukan Sunan Kudus bagi penduduk sekitar.

Kearifan tersebut diterjemahkan oleh siswi SMK NU Banat Kudus menjadi delapan looks formal dan kasual yang dipamerkan di Jogja Fashion Week 2021 yang berlangsung di Jogja National Museum (JNM).

Hal yang menarik dari karya ini, 4 orang siswi dari SMK NU Banat hanya memiliki waktu 14 hari dalam meracik ide, menciptakan sketsa desain serta membuat motif sendiri pada kain yang akan dipakai hingga pakaian tersebut siap di pamerkan di Jogja Fashion Week 2021 ini.

“Seluruh motif yang ada pada kain di koleksi terbaru ini, kami yang buat. Jadi bukan dari kain yang sudah ada lalu kami jahit. Tapi kami ciptakan dan kami cetak sendiri dengan tujuan agar motif dan desain dari pakaian tersebut lebih menyatu dan berkelas,” ungkap Najla Mufida Azmi, siswi SMK NU Banat yang tergabung sebagai tim desainer Zelmira, ditemui di sela-sela gelaran Jogja Fashion Week 2021.

Selain Najla, terdapat tiga siswi SMK NU Banat lainnya yang ikut ambil bagian dalam eksibisi ini yaitu Munira, Fathin Naziha dan Dewi Rosita Alamanda. Keempatnya merupakan siswa kelas XII jurusan Tata Busana SMK NU Banat Kudus.

Najla menambahkan, dengan menciptakan motif baru, koleksi Luwur by Zelmira dengan konsep ready to wear ini akan menjadi busana limited edition yang membuat si pemakai akan merasa lebih percaya diri.

“Karena motif tersebut hanya ada di koleksi Luwur ini, tidak ada di motif koleksi Zelmira yang lain, apalagi dengan brand lain di pasaran,” Najla menjelaskan.

Luwur merupakan koleksi kedua Zelmira yang diluncurkan tahun ini. Sebelumnya, siswi-siswi sekolah vokasi itu juga telah memperkenalkan koleksi bertajuk Sumba Sundara yang berarti Sumba yang indah. Seperti temanya, koleksi ini bertujuan menerjemahkan keindahan Pulau Sumba melalui rancangan pakaian.

“Zelmira selalu berusaha mengusung konsep mengangkat keindahan alam, adat istiadat dan juga tradisi di Indonesia sebagai sebuah tema yang kami tuangkan dalam desain koleksi-koleksi kami,” kata Najla memberi penjelasan.

Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma,  mengatakan kreasi-kreasi yang lahir dari siswi SMK NU Banat ini merupakan hasil dari metode project based learning atau pembelajaran berbasis proyek yang diadopsi pihak sekolah kepada para siswinya. Dengan metode ini, siswa di SMK mampu menghasilkan sebuah produk berkualitas melalui pembelajaran di sekolah yang sudah setara dengan industri.

“Mereka tidak hanya bisa menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi harus bisa menghasilkan produk yang bisa dan mampu bersaing di pasar. Untuk bisa mencapai sebuah produk yang berkualitas para siswa tidak bisa hanya dengan bekal hard skills saja, mereka juga harus memiliki keterampilan lunak (soft skills) yang tinggi. Proses pembuatan koleksi selalu melibatkan banyak siswa dengan keahlihan yang beragam dan memiliki tenggat waktu yang ketat sehingga para siswa harus bisa berkomunikasi dan berkolaborasi supaya bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu untuk membuat sebuah koleksi baru juga dibutuhkan cara berpikir yang kreatif agar bisa memberikan warna baru pada setiap koleksi,” kata Galuh.

SMK NU Banat merupakan salah satu sekolah yang dibina oleh Djarum Foundation sejak tahun 2013 melalui program pengembangan kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan. Bekerja sama Indonesia Fashion Chamber (IFC), Djarum Foundation berkomitmen mendorong Zelmira menjadi pelopor produk karya para siswa-siswi SMK yang mampu meraih kesuksesan di industri fashion profesional dan dikenal di luar negeri.

Galuh mengaku salut dengan motivasi dan kreativitas sejumlah siswi SMK NU Banat Kudus ini. Bahkan, Galuh menilai kemampuan mereka tidak kalah disbanding siswa ataupun mahasiswa di jurusan yang sama di perkotaan.

“Anak-anak SMK di Indonesia pada umumnya kan lebih fokus hard skill yakni menjahit. Tapi dengan pendampingan dan pengarahan ternyata mereka mampu mengembangkan potensi di soft skill,” kata Galuh. (*)