Buku Rinonce Sekar Melati Bisa untuk Pembelajaran Bahasa Jawa

Buku Rinonce Sekar Melati Bisa untuk Pembelajaran Bahasa Jawa

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Buku  berjudul Rinonce Sekar Melati karya Drs Sutanto, guru MTsN 3 Bantul, memperoleh apresiasi dari banyak pihak. Buku tersebut dinilai sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Jawa, geguritan.

"Buku yang saya tulis ini berisi 100 geguritan atau puisi dalam bahasa Jawa," kata Sutanto, Rabu (29/12/2021).

Rinonce Sekar Melati diambil dari salah satu judul geguritan yang ada di dalam buku  tersebut. “Obsesi saya pada tahun 2022, tetap bisa terus menulis dan menulis. Semoga saya bisa melahirkan banyak buku solo yang bervariasi. PR saya di 2021 yang belum kesampaian adalah membuat biografi untuk pejuang masyarakat dan pembina Pramuka Bantul almarhum Kak Mujiman,“ kata Sutanto.

Kasi Guru Bidang Dikmad Kanwil Kemenag DIY Edy Purwanto MPd Si mengatakan buku berbahasa Jawa saat ini jarang ditemukan. Budaya dan karya sastra Jawa sudah semestinya dilestarikan untuk memperkaya khasanah budaya negeri.

Diperlukan seorang atau beberapa orang tokoh atau pemerhati budaya dan sastra Jawa berperan melanggengkan kekayaan nusantara ini. Salah satunya adalah penerbitan buku sastra Jawa seperti geguritan.

Dua manfaat yang ditemukan dari penerbitan buku sastra Jawa selain melestarikan budaya juga membuka wawasan bagi generasi muda khususnya tentang keindahan dan pentingnya membuat karya yang bertujuan pelestarian budaya. Unggah-ungguh atau sopan santun harus dimiliki generasi penerus, yang dapat dipelajari dari sastra Jawa tersebut.

"Saya sangat mengapresiasi tebitnya buku kumpulan 100 geguritan Rinonce Sekar Melati ini yang saya nilai berhasil mengimplementasikan pelestarian budaya Jawa dalam bentuk karya sastra. Buku geguritan ini juga mengandung makna yang mendalam yaitu memiliki nilai yang lengkap di antaranya nasihat mengarungi hidup, nilai Ketuhanan, pengingat keluarga yang meninggal bahkan sampai cerita asmara. Nasihat yang berkesan kepada para pembaca ditemui dalam buku satu ini,” tambah Edy.

Di dunia pendidikan, buku Rinonce Sekar Melati bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran Bahasa Jawa bahkan Seni Budaya yaitu pada materi geguritan yang terdiri dari mempelajari struktur kalimatnya sampai pembacaan geguritan yang bisa dipraktikkan siswa sekolah maupun madrasah.

"Buku karya Pak Tanto ini bisa direferensikan untuk pembaca umum khususnya di Indonesia dan juga secara khusus dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa. Sukses selalu untuk Pak Tanto, lanjutkan berkarya untuk negeri ini,” harapnya.

Pengawas Sekolah Madya Kantor Kementerian Agama Kulonprogo, Kalimah MA, mengaku senang membaca buku karya Sutanto. “Saya  mengenal Pak Tanto sejak masih tugas di MTsN 6 Kulonprogo. Saya juga  terinspirasi menulis serta bergabung di Komunitas Yuk Menulis pimpinan Viytriya Mardiyati seperti halnya Pak Tanto," katanya.

Menurut Kalimah, buku tersebut pemilihan katanya sangat pas, susunan kalimat yang dibuat membuat pembaca terbawa di dalamnya. "Saya senang membaca buku gurit karya Pak Tanto ini, di dalamnya ada pesan kebaikan yang disampaikan, ada nilai edukasi, juga tentang kelembutan cinta,” ucapnya.

Kepala MTsN 3 Bantul Sugeng Muhari SPd Si lebih menyoroti tentang dampak positif buku yang dibuat pria yang tinggal di Celep Srigading Sanden Bantul tersebut.

Buku karya guru seni budaya ini dapat menjadi magnet guru di madrasahnhya untuk ikut menulis. Program literasi menjadi salah satu unggulan Madrasah Hijau yang dipimpinnya.

“Jadi setiap guru sesuai dengan apa yang dia ingin, bisa mulai merancang membuat buku. Kalau belum percaya diri secara solo, bisa membentuk tim empat orang atau dua orang. Selain untuk ekspresi diri juga laku dinilaikan dalam pengajuan angka kredit,” kata Sugeng. (*)