Pertama di Indonesia, Stimaryo Buka Prodi S1 Bisnis Maritim

Pertama di Indonesia, Stimaryo Buka Prodi S1 Bisnis Maritim
Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY, Aris Junaidi, memberikan SK Mendikbudristek pembukaan prodi Bisnis Maritim kepada Ketua Stimaryo, Wegig Pratama.(yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta (Stimaryo) membuka Program Studi (Prodi) Program Sarjana Bisnis Maritim. Prodi ini menjadi pertama dan satu-satunya di Indonesia dan merupakan program studi yang fokus menjadikan lulusannya memiliki basis pengetahuan secara global yang mutakhir dalam menciptakan lapangan pekerjaan sebagai entrepreneur muda di bidang bisnis maritim.

"Kami berusaha memberikan kontribusi pada bangsa negara khususnya sumber daya manusia yang unggul di bidang kemaritiman ini," ungkap Wegig Pratama, Ketua Stimaryo, pada pembukaan prodi baru di Stimaryo, Kamis (11/5/2023).

Menurut Wegig, Bisnis Maritim merupakan prodi kelima yang dikelola oleh Stimaryo. Prodi ini sangat dibutuhkan seiring perkembangan ekonomi kemaritiman yang pesat.

Apalagi kondisi geografis Indonesia berdampak pada kebutuhan sumber daya manusia bidang kemaritiman yang besar pula. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Stimaryo membuka prodi Bisnis Maritim (S1).

Kurikulum Prodi Bisnis Maritim terdiri dari 144 SKS, 45 mata kuliah, yang 34 mata kuliah membahas bisnis pada umumnya dan 11 mata kuliah membahas bisnis industri maritim.

"Artinya kurikulum ini sangat spesifik, belum ada yang menyamainya. Lebih penting lagi kurikulum ini mengarah ke menghasilkan lulusan ilmuwan bisnis maritim yang terampil menginisiasi dan memperluas bisnis maritim secara global," jelasnya.

Wegig menambahkan, lulusan Prodi Bisnis Maritim diarahkan mampu mengelola dan menganalisis bisnis maritim, baik bisnis rintisan maupun yang sudah berjalan dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis.

Selain itu, juga mampu mengidentifikasi peluang bisnis dan memformulasikan dalam rencana bisnis maritim yang komprehensif  serta mampu berkomunikasi bisnis kepada stakeholder industri maritim secara efektif.

"Lulusan S1 Bisnis Maritim didesain sebagai ilmuwan sekaligus terampil, dibekali sertifikat Ekspor Impor dan sertifikat Freight Forwarder dari BNSP. Sertifikat ini dapat digunakan di dalam negeri maupun di luar negeri," jelasnya.

Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY, Aris Junaidi mengatakan, Stimaryo menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menyelenggarakan prodi Bisnis Maritim di Indonesia. Karena telah diberi mandat oleh Mendikbud Ristek, maka pengembangan prodi tersebut harus dilakukan secara serius.

"Karena sudah diberi mandat melalui menteri melalui SK maka harus dijaga dan dikawal untuk menjalankan prodi baru ini secara serius sesuai dengan perintah menteri," paparnya. (*)