Anggota DPR RI Sukamto Ajak Masyarakat Ikut Awasi Obat dan Makanan

Pengawasan sangat penting mengingat kesehatan adalah yang utama.

Anggota DPR RI Sukamto Ajak Masyarakat Ikut Awasi Obat dan Makanan
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Sukamto, memberikan pengarahan Jumat (17/11/2023), di Srimartani Piyungan Bantul. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Anggota Komisi IX DPR RI yang salah satunya membidangi kesehatan, Sukamto, mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi produk obat, makanan maupun kosmetik.

Ini perlu disampaikan mengingat Kabupaten Bantul termasuk salah satu wilayah rawan peredaran obat dan makanan yang membahayakan kesehatan.

“Tadi ada penjelasan tentang pengawasan obat dan makanan. Bantul ini rawan, ada keripik pisang narkoba, bisa ketagihan,” ungkapnya saat memberikan pengarahan pada Sosialisasi Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat H Sukamto SH Anggota Komisi IX DPR RI, Jumat (17/11/2023), di Balai Kalurahan Srimartani Piyungan Bantul.

Pada kegiatan yang diselenggarakan Badan POM bekerja sama dengan DPR RI itu, lebih lanjut anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI ini menyampaikan pengawasan sangat penting mengingat kesehatan adalah yang utama.

”Punya pangkat dan sugih tetapi kalau tidak sehat maka tidak ada gunanya. Punya istri cantik kalau tidak sehat ming dingat-ingetke, kurang bahagia,” ujarnya disambut tawa ratusan peserta kegiatan tersebut.

Kepala BB POM di Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo, memberikan edukasi kepada peserta Sosialisasi Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat H Sukamto SH Anggota Komisi IX DPR RI. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Sebaliknya, menurut anggota legislatif pusat yang pada Pemilu 2024 maju lagi lewat Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V meliputi Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten, orang yang sehat makan apapun terasa nikmat. 

“Ketela atau jagung rasanya nikmat. Jika tidak sehat, banyak makanan pun tidak doyan,” ungkapnya.

Sekali lagi dia menegaskan, sehat adalah yang paling utama. Bahkan bisa disebut nomor satu. “Yang kedua adalah rumah tangganya rukun dan damai,” kata Sukamto.

Demi menjaga kesehatan, suami dari Ny Suharni ini juga mengingatkan kepada masyarakat jangan mengkonsumsi obat kuat karena sangat berbahaya.

Sukamto menambahkan, sosialisasi dan edukasi akan terus berlangsung termasuk beberapa hari menjelang 14 Februari 2024.

ARTIKEL LAINNYA: Anggota DPR RI Sukamto Ungkap Alasannya Ingin Jadi Bupati Sleman

Hadir pula dalam kesempatan itu Panewu Piyungan Muhammad Baried, sejumlah kiai di antaranya Kiai Jalal Asnawi, anggota DPRD Kabupaten Bantul Mahmudin, Lurah Desa Srimartani H Mulyana serta tamu undangan.

Narasumber lainnya,  Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) di Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo, juga mengajak masyarakat supaya ikut mengawasi produk-produk obat, makanan, suplemen dan kosmetika.

Pria kelahiran Madiun Jawa Timur itu menyampaikan pengawasan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi juga pelaku usaha yang memproduksi dan mengedarkan obat dan makanan.

Pelaku usaha bahkan wajib melakukan pengawasan untuk menjamin bahwa produk yang dibuat dan diedarkan sesuai standar dan mutu.

“Bapak-Ibu bisa ikut mengawasi, kalau menemukan produk obat dan makanan yang dicurigai tidak memenuhi syarat dan tidak memenuhi keamanan, bisa melaporkan kepada kami,” kata Bagus.

ARTIKEL LAINNYA: Gandeng Badan POM, Anggota DPR RI Sukamto Ajak Warga Introspeksi

Satu per satu dia menyampaikan penjelasan bagaimana mengenali obat maupun penggolongan obat salah satunya obat keras bertanda lingkaran merah. Obat tersebut harus dibeli dengan resep dokter dan tidak dijual bebas.

Begitu pula, produk-produk kosmetik perlu diawasi sebab tidak sedikit yang dijual melalui online. “Harap hati-hati untuk membeli obat dan kosmetik secara online, harus dipastikan sudah terdaftar di Badan POM,” tambahnya.

Selain itu, juga perlu diperhatikan cara memakainya, penyimpanannya dan peringatan-peringatan yang tertera pada kemasan atau label kosmetik tersebut.

Dia kemudian menunjukkan contoh-contoh kosmetik berbahaya. Pemutih wajah itu mengandung merkuri berbahaya.

“Ini kosmetik ilegal. Untuk ibu-ibu terutama ataupun putri-putrinya agar menghindari produk-produk kosmetik ini. Efeknya mungkin tidak tidak terlihat dalam waktu singkat tapi setelah bertahun-tahun, mungkin lima tahun, efeknya baru terlihat. Mukanya hitam dan bahkan bisa menyebabkan kanker kulit,” jelasnya. (*)