Anggota DPR RI Geram, Kapal China Main Selundup Tiga Kali Mematikan Sistem Lacak Otomatis

Anggota DPR RI Geram, Kapal China Main Selundup Tiga Kali Mematikan Sistem Lacak Otomatis

KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, merasa geram atas lemahnya sistem keamanan laut Indonesia. Pelanggaran wilayah itu terjadi berulang kali.

Terakhir, pada Rabu (13/1/2021) malam, Badan Keamanan Laut (Bakamla) dilaporkan mencegat kapal survei milik China di perairan Selat Sunda. Pencegatan ini bermula karena adanya laporan keberadaan kapal mencurigakan yang berlayar di wilayah Selat Sunda.

“Kejadian seperti ini terus berulang termasuk beberapa kali ditemukan penyusupan seaglider asing oleh nelayan, menunjukkan pemerintah tidak serius menjaga kedaulatan wilayah Indonesia,” ungkap Sukamta, Jumat (15/1/2021).

Untung, kata dia, ada banyak kapal sedang terlibat pencarian korban jatuhnya pesawat  SJ-182, sehingga ada yang melihat pergerakan kapal survei China dan melaporkan ke Bakamla.

Kapal China ini juga diketahui mematikan Automatic Identification System (AIS) sebanyak tiga kali saat masuk wilayah Indonesia.

“Ini kan mencurigakan. Semestinya pemerintah bertindak tegas terhadap pihak manapun yang main selundup ke wilayah Indonesia. Jangan hanya digiring dan diawasi, jika perlu ambil langkah seperti Bu Susi Pudjiastuti terhadap kapal nelayan asing yang masuk wilayah Indonesia, tenggelamkan!” tegasnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini meminta Menkopolhukam dan Menhan segera mengambil tindakan tegas dan terukur terhadap pelanggaran yang dilakukan kapal survei China yang mematikan sistem lacak otomatisnya tersebut.

Menurut Sukamta, dalih pihak kapal survei China menggunakan Hak Lintas Alur Kepulauan sesuai dengan UNCLOS jangan serta merta diterima. Bakamla mestinya mencegat dan menahan pihak kapal untuk diinterogasi.

“Bisa saja saat mematikan sistem lacak otomatisnya mereka melakukan kegiatan mata-mata atau tindak kejahatan lainnya seperti penyelundupan narkoba ke wilayah Indonesia. Jadi aneh kalau kapal yang jelas melanggar tidak ditahan,” ungkapnya.

Anggota DPR asal Yogyakarta ini berharap pemerintah segera membenahi sistem keamana laut Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki armada laut terkuat di dunia.

“Cita-citanya harus seperti itu, punya kekuatan dan teknologi yang tangguh untuk menjaga kedaulatan laut kita. Kalau masih lemah seperti saat ini akan mudah disusupi bahkan dieksplotisasi sumber daya laut kita oleh pihak asing. Saya berharap pembenahan ini menjadi prioritas pemerintah,” kata Sukamta. (*)