Ratusan Orang Memprotes Pernyataan Gus Fuad yang Mengaku Keturunan PKI
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Viralnya video Muhammad Fuad Riyadi atau biasa disapa Gus Fuad Pengasuh Ponpes Roudloh Fatihah Pleret Bantul yang memiliki keterkaitan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKi) menuai protes keras dari berbagai elemen masyarakat.
Ratusan orang kemudian melakukan aksi protes dan berniat mendatangi pondok tersebut, Minggu (13/4/2025) siang. Namun niat ratusan orang yang mengendarai kendaraan roda dua ataupun empat ini terhenti di pertigaan Jalan Trayeman Pleret karena diblokade aparat.
Massa kemudian membentangkan spanduk bertuliskan "Warga Tambalan Gerjen menolak ideologi Komunis" dan "Basmi PKI.. Ganyang PKI".
Juga dilakukan orasi secara bergantian oleh tokoh-tokoh agama ataupun tokoh ormas hingga sore hari. Nampak hadir dalam aksi ini Ustad Umar Said, Dewan Syuro DPP FJI, Ustadz Darrohman, Komandan DPP FJI, Rubi dari MGZ Jogja, Waljito SH Ketua masyarakat Madani Bantul, Suyadi, Ketua FJI Gunungkidul dan Zaky Yamani Ketua FJI Klaten.
Ustadz Umar Said mengatakan, mereka hadir bersama-sama untuk meminta pertanggung jawaban terkait apa yang telah diucapkan oleh Gus Fuad Plered sebagai cucu PKI.
"Dan kita harapkan pihak kepolisian dapat mengadilinya. Dengan pernyataan tersebut dapat membuat situasi sesama umat menjadi tidak kondusif," katanya.
Dan tim kuasa hukum dari FJi akan melaporkan ke Polda DIY Terkait pernyataan Gus Fuad tersebut.
"Kita sudah tahu semua bahwa setelah Indonesia merdeka PKI telah mencederai dasar negara kita yaitu Pancasila dan para ulama," katanya.
Selain orasi juga dilakukan pembacaan ikrar oleh Ustadz Umar said yang berisi:
Pertama, Kami umat Islam Indonesia berjanji bersumpah untuk tidak membiarkan komunisme berkembang di Indonesia sekarang dan selamanya.
Kedua, Demi Allah apa yang kita ucapkan ini adalah sumpah sejati ikrar yang tulus untuk membela menegakkan negara kesatuan Republik Indonesia dari ancaman ideologi-ideologi asing ideologi komunis dan yang lainnya.
Ketiga, Kita akan tumpas setiap apa saja yang muncul untuk mereka dengar ikrar kami ini. Hati-hati para komunis, kami semua kaum muslimin di Indonesia ini akan melawan dengan seluruh kekuatan yang ada.
Keempat, Insya Allah Allah akan melindungi kami biar kayak apapun mereka mempersiapkan dengan kekuatan seperti apapun Allahu Akbar Allah maha Besar.
Usai orasi dan pembacaan ikrar, massa menbubarkan diri dengan tertib. (*)