Yuni Astuti Pimpin Perindo DIY

Yuni Astuti Pimpin Perindo DIY

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Wajah baru mewarnai dunia politik di Provinsi DIY. Sosok perempuan yang selama ini aktif di Pemuda Pancasila DIY, Yuni Astuti, secara resmi menduduki Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo DIY.

Sebelumnya, Yuni memutuskan memilih mundur dari keanggotaan Partai Amanat Nasional (PAN). Dia sekaligus melepaskan peluang menjadi anggota DPR RI Pergantian Antar Waktu (PAW), menggantikan Ahmad Hanafi Rais.

Bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021), Yuni menyampaikan keterangan pers dirinya siap menjalankan amanah sebagai Ketua DPW Perindo DIY.

Surat Keputusan (SK) dari DPP Perindo perihal penetapan dirinya sebagai Ketua DPW Perindo DIY sudah diterima 26 April 2021. Munculnya nama Yuni menjadi wajah baru sosok pemimpin partai politik di DIY dari kalangan perempuan.

“Saya akan banyak isi pengurus dengan kader-kader perempuan dan akan sering turun ke lapangan langsung membantu masyarakat,” terang Yuni.

Yuni akan melakukan pembenahan internal struktural partai. Pengurus Perindo DIY dituntut dekat dengan masyarakat.

“Jadi, dalam saya memimpin tidak ada istilah “pengurus SK”. Semua pengurus harus rajin turun ke masyarakat membantu dengan menjalankan program-program Perindo sesuai kebutuhan masyarakat di DIY,” kata dia.

Srikandi yang aktif sebagai Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BP3) DIY itu menyampaikan pilihan politiknya yang bertepatan dengan peringatan hari lahir pancasila. Menurutnya, momentum 1 Juni sebagai momentum hari bersejarah.

“Kita lebih menghargai perbedaan yang ada di sekitar kita, walau berani menyuarakan hal yang kurang benar tapi sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang benar dan beretika,” ucapnya.

Dia mencontohkan luputnya etika bermedia sosial. “Contoh kasus pecel lele mahal di Malioboro tak perlu ke medsos tapi bisa kepada pihak-pihak pemangku kebijakan secara langsung. Jadi tidak perlu ada ribut-ribut,” ungkapnya.

Istri dari Ketua MPW Pancasila DIY Faried Jayen Soeparjan itu menaruh harapan momentum hari lahir Pancasila tahun ini dapat menumbuhkan kepedulian sosial serta persaudaraan sesama anak bangsa.

“Tumbuhnya rasa handarbeni, bangkitnya budaya saling tolong menolong. Kita makan satu piring masih akan kenyang walau kita bagikan hanya satu sendok, sedang orang lain bisa mati kalau tidak kemasukan sesuap nasi tersebut, ibaratnya begitu,” katanya. (*)