Alfamidi Fasilitasi Vaksinasi Booster

Alfamidi Fasilitasi Vaksinasi Booster

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pusat perbelanjaan Alfamidi memfasilitasi vaksinasi booster untuk karyawan dan masyarakat umum, Kamis (31/3/2022). Kegiatan yang berlangsung di Kantor Alfamidi Janti Yogyakarta itu melibatkan tenaga kesehatan serta Kodim 0732/Sleman.

Ditemui di sela-sela kegiatan, Branch Manager Alfamidi Yogyakarta, Widodo, mengatakan vaksinasi booster ini berlangsung sehari dengan target sekitar 1.000 orang. Mereka terdiri dari karyawan dan keluarga Alfamidi sekitar 400 orang dan sisanya adalah masyarakat umum.

“Kami berharap, kegiatan ini bisa membantu pemerintah mempercepat jangkauan vaksin booster di masyarakat dan mewujudkan Indonesia sehat,” kata Widodo.

Pihaknya menggunakan vaksin Astra Zeneca. Kegiatan ini juga terbuka bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau bahkan pertama.

“Memang prioritas kami sebenarnya yang booster. Tapi apabila ada yang membutuhkan vaksin dosis pertama atau kedua tetap kami terima. Tapi tetap kita menggunakan Astra Zeneca,” katanya.

Alfamidi, kata Widodo, ingin berkontribusi nyata dengan menggelar kegiatan tersebut. “Kami berkomitmen mendukung tercapainya kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap Covid-19,” ungkapnya.

Kegiatan Alfamidi ini disambut antusias karyawan dan warga sekitar. Sejak dimulai pukul 08:00, peserta vaksin terus berdatangan ke lokasi kegiatan.

Terkait pelaksanaan vaksinasi booster, sejauh ini pencapaiannya belum seperti diharapkan. Pemkab Sleman yang mendorong gerakan Serentak Vaksinasi Booster atau GeBer Booster sejak 17 Maret lalu, mengaku belum sepenuhnya berhasil mendorong pencapaian vaksinasi ketiga secara signifikan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Khamidah Yuliati mengatakan, berdasarkan data Dinkes Sleman capaian vaksinasi per 24 Maret untuk dosis pertama menyentuh 100,4 persen dari jumlah sasaran sebanyak 972.652 orang. Jumlah tersebut meningkat dari data sebelumnya, di mana per 20 Maret mencapai 99,8 persen.

Adapun capaian dosis kedua belum menembus 100 persen. Dinkes mencatat, capaian vaksinasi kedua baru mencapai 93,1 persen atau naik 0,9 persen dari sebelumnya 92,2 persen. Untuk dosis ketiga atau booster, baru mencapai 20,20 persen atau naik 3,08 persen dari sebelumnya 17,12 persen.

Yuli menjelaskan, ada sejumlah hal yang menyebabkan masih rendahnya capaian vaksinasi booster di Sleman. Pertama, warga masih beranggapan pemberian vaksinasi dosis ketiga tersebut tidak memiliki konsekuensi apapun. “Karena warga merasa booster tidak sebagai syarat tertentu,” katanya.

Kondisi tersebut berbeda saat pelaksanaan vaksinasi pertama dan kedua yang menjadi syarat wajib untuk bepergian. Selain itu, lanjut Yuli, ada sebagian warga yang masih beranggapan pemberian vaksinasi booster tidak diwajibkan atau bersifat pilihan dan ada pula yang gagal vaksin booster lantaran warga baru selesai terpapar Covid-19. (*)