164 Calon Kades Berjanji Tidak Wuwuran

164 Calon Kades Berjanji Tidak Wuwuran

KORANBERNAS.ID – Sejumlah 164 calon kepala desa (kades) peserta Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Kebumen Gelombang III, Selasa (5/11/2019), berjanji tidak akan wuwuran atau membagikan uang suap untuk mempengaruhi pemilih.

Janji tersebut diwujudkan melalui deklarasi Pilkades Damai Bersih Tanpa Wuwuran, Jumat (18/10/2019) sore, di Pendapa Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Kebumen.

Deklarasi dihadiri Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Ketua DPRD Kebumen Sarimun, Komandan Kodim 0709 Kebumen Letkol Inf Zamril Philiang serta  Wakapolres Kebumen Kompol Prayuda Widiatmoko.

Yazid Mahfudz mengingatkan seluruh calon kades dan pendukungnya tidak melakukan praktik politik uang atau wuwuran.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen sangat mengapresiasi para calon kades yang sudah berani mencalonkan diri.

“Hari ini hadir  untuk membuat komitmen. Komitmen agar Pilkades tahun 2019 dapat berjalan dengan baik, damai, bersih dan ora wuwuran," kata Kiai Yazid.

Pemkab Kebumen menggencarkan kampanye Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran sejak 2017,  melalui berbagai forum dan media.

"Kita semua berkeinginan kuat agar Pilkades bisa terlaksana lancar, dalam suasana damai. Pilkades berlangsung bersih, ora wuwuran," tandasnya.

Panitia Pilkades di tingkat desa maupun kabupaten diharapkan mampu mengantisipasi potensi gangguan menjelang Pilkades, pemungutan maupun saat perhitungan suara serta pasca-pilkades.

“Semua pihak yang terlibat Pilkades Serentak  harus mentaati kesepakatan yang hari ini kita tanda-tangani bersama,” tambahnya.

Ketaatan itu penting untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Kepala Dinas  Pemberdayaan Masyarakat Perlindungan Perempuan dan Anak Kebumen,  Frans Haidar, menjelaskan pilkades serentak gelombang III dilaksanakan di 54 desa  yang  tersebar di 21 kecamatan.

Jumlah peserta 164 orang terdiri 150 calon laki-laki dan 14 perempuan.  “Sebanyak  24 orang di antaranya kepala desa petahana,“ kata Frans. (sol)