Warga Lereng Merapi Mohon Perlindungan

Warga Lereng Merapi Mohon Perlindungan

KORANBERNAS.ID – Warga lereng Gunung Merapi terutama yang tinggal di Dusun Tunggularum Desa Wonokerto Kecamatan Turi Sleman, akan mengadakan serangkaian upacara adat dan seni budaya.

Acara yang dikemas dalam Merti Bumi Tunggularum itu gunanya memohon perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa supaya terhindar dari kemugkinan terjadinya bencana Gunung Merapi.

"Rangkaian upacara adat ini puncaknya dilaksanakan Minggu (20/10/2019) pukul 09:30 di Balai Dusun Tunggularum Wonokerto," kata Aji Wulantara, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Jumat (18/10/2019).

Menurut dia, acara ini diawali tarian kolosal dianjutkan kirab budaya dari berbagai bregada dan masyarakat setempat.

Dilanjutkan pentas seni jathilan Wahyu Turonggo Santoso dari Kaliangkrik Magelang.

"Upacara adat ini dilaksanakan setiap tanggal 21 bulan Sapar Kalender Jawa sebagai bentuk permohonan keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari bahaya dan bencana alam Gunung Merapi," katanya.

Seperti diketahui, sejak 21 Mei 2018 salah satu gunung paling di dunia itu dalam status waspada. Pada beberapa hari terakhir terjadi guguran awan panas.

Menurut Aji, nilai luhur yang terkandung dalam upacara adat ini meliputi kebersamaan, kegotongroyongan dan rasa syukur.

"Rangkaian kegiatan Upacara Adat Merti Bumi Tunggularum diawali Kamis 17 Oktober 2019 berupa bersih dusun dan mujahadah," katanya.

Kemudian pada Jumat 18 Oktober 2019 pukul 12:30 di Balai Desa Tunggularum ada pentas kesenian hadroh dari Pondok Pesantren (Ponpes) Pandanaran dilanjutkan pengajian akbar oleh KH Anam Murfi Hasnafi dari Tegalrejo Magelang.

Malam harinya di Balai Dusun Tunggularum dipentaskan kethoprak Ngesti Budoyo dari Gondoarum dengan lakon Werdining Tresna.

Selanjutnya Sabtu 19 Oktober 2019 pukul 11:00 di lapangan desa wisata Tunggularum dipentaskan kesenian jathilan Turonggo Dinowo Manunggal dilanjutkan pentas Kreasi Putri dan Panji.

Pada pukul 13:00 pentas wayang kulit oleh dalang Ki Kismanto, dan malam harinya mulai pukul 20:00 dipentaskan wayang kulit dengan dalang Ki Wisnu.

Puncak acara Upacara Adat Merti Bumi Tunggularum berupa kirab budaya yang dilaksanakan Minggu 20 Oktober 2019 mulai pukul 09:30, start dari Balai Dusun Tunggularum menuju Lapangan Merti Bumi.

Dilanjutkan pentas seni jathilan Wahyu Turonggo Santoso dari Kaliangkrik Magelang mulai pukul 11:00 hingga selesai.

Aji memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Sleman yang telah melestarikan potensi budaya yang adiluhung.

"Semua ini akan menjadi semangat untuk membangun dan menjaga keistimewaan DIY. Sebagai bahasa universal nilai-nilai kebudayaan mampu menjadi pemersatu dan perekat masyarakat serta menjadikan stimulator untuk membangun daerah dan bangsa," katanya. (sol)