Wastafel Lebih Kerap untuk Mencuci Perkakas
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Kesadaran masyarakat menjaga
kebersihan dan memprioritaskan protokol kesehatan, benar-benar diuji. Salah
satunya di lingkungan Pasar Baledono di Purworejo. Alih-alih merawat dan
menjaga wastafel agar tetap dapat digunakan setiap saat untuk mencuci tangan,
warga pasar malah tega memanfaatkan wastafel untuk mencuci perkakas.
Dampaknya,
stok air di pe nampungan habis dalam tempo sehari. Padahal, seharusnya
persediaan air di bak tampungan mampu mencukupi kebutuhan mencuci tangan selama
5 hari.
Dalam
pantauan koranbernas.id, Senin
(27/7/2020), sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang di pasang di Pasar
Baledono ada 2 titik. Masing-masing ditempatkan di depan pasar sebelah utara,
dan depan pasar bagian tengah. Namun sayangnya fasilitas umum (fasum) sarana
CTPS di depan pasar sebelah utara airnya tidak mengalir.
Kepala Pasar
Baledono,Amat Jawari, menuturkan di Pasar Baledono terdapat lima sarana CTPS.
Tiga unit besar berada di depan dengan posisi pojok kanan (utara), tengah dan
pojok kiri (selatan).
“Sarana CTPS
yang berada di depan merupakan bantuan dari Pemkab Purworejo. Sedangkan dua sarana
CTPS di belakang adalah bantuan dari salah satu bakal calon bupati Purworejo,â€
papar Amat.
Kepala Pasar
Baledono me nambahkan, awalnya pengisian air tandon sarana CTPS dilakukan dua hari
sekali. Namun setelah masa New Normal,
PDAM akhirnya menghentikan pengisian air.
“Saya pun
menanyakan ke Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKP)
Purworejo, terkait berhentinya pasokan air dari PDAM Purworejo. Jawaban dari
dinas memang sudah berhenti dalam masa New
Normal,†jelas Amat.
Setelah PDAM
menghentikan distribusi air, maka untuk pengisian air bak tampungan atau tandon
dilakukan secara sukarela kerja sama antara satpam pasar dan juru parkir.
“Ya saya prihatin. Kami semua prihatin.
Harusnya digunakan untuk saran mencuci tangan. Tapi kok malah dipakai untuk
mencuci perkakas,†katanya.
Menurut
Amat, karena hal tersebut petugas jadi enggan mengisi tandon air khususnya yang
berada di depan. Pengisian air tandon di pojok pasar harus menggunakan selang
sekitar 25 meter dan diambil dari kamar mandi. Sedangkan pengisian tandon air
di tengah pasar harus ditarik selang sekitar 100 meter.
Pihaknya
juga menganjurkan pemilik toko di kawasan Pasar Baledono menyediakan sarana
CTPS secara mandiri. “Ke depan saya akan selalu memperhatikan pengisian air
tandon agar tetap bisa untuk CTPS,†tandas Ahmat.
Bani
Saputra, warga Kelurahan Baledono RT 07 RW 07 Kecamatan Purworejo yang
berprofesi sebagai tukang ojek dan biasa mangkal di dekat sarana CTPS depan
pasar sebelah utara menyebut, kran air
di sana tidak berfungsi lagi.
Bak
tampungan tidak ada isinya. Air tidak mengucur dari kran saat dipencet. Eko
seorang tukang parkir yang berada di sekitar tandon air di depan pasar sebelah
utara menambahkan, pengisian tandon biasa dia lakukan bersama-sama satpam.
“Kami memang
gantian mengisi tandon air, siapa yang senggang.
Hari ini saya lagi sibuk, sehingga belum sempat mengisi tandon air. Nanti jika
sudah senggang saya akan isi air,â€
papar Eko.
Berbeda
dengan Martono, warga Kelurahan Baledono RTt 03 RW 07 yang juga seorang juru parkir
di depan pasar bagian tengah menyatakan selalu memantau stok air.
“Saya selalu
memantau stok air. Jika habis saya lapor satpam untuk diisi. Saya turut menjaga
sarana CTPS. Saya perbolehkan hanya untuk aktivitas cuci tangan bukan lainnya,â€
ujar Martono.
Slamet,
petugas parkir di belakang Pasar Baledono, bertanggung jawab terhadap pengisian
tandon air dan sabun cuci tangan.
“Kalau
habis, saya mengisi air menggunakan ember. Setiap mengisi 3 sampai 4 ember,
biasanya cukup untuk dua hari. Sedangkan sabun cuci tangan kebanyakan bantuan
dari toko-toko di belakang Pasar Baledono,†ungkapnya.
Terkait
dengan supla air yang dihentikan PDAM, Hermawan Wahyu Utomo selaku Direktur
PDAM Purworejo mengatakan pihaknya menunggu surat permohonan pengisian air
PDAM.
“Kalau sudah
habis pengisian air PDAM, supaya membuat laporan permohonan pengisian air
PDAM,†terang Wawan sapaan akrabnya. (sm)