Waspada, Gangguan Pencernaan Dapat Berdampak Pada Kesehatan Mental
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Jarang mendapat perhatian, tapi gangguan kesehatan pada organ pencernaan, ternyata bisa berdampak luas. Bukan saja pada kesehatan fisik, gangguan pencernaan juga dapat berdampak pada kesehatan mental.
Hal ini mengemuka dalam seminar bertema “Gut Health, Mind Health: Nurturing Your Gut for Healthier and Happier Mind”, Minggu (19/5/2024) di Sheraton Mustika Yogyakarta. Seminar nasional ini diselenggarakan oleh Laboratorium Klinik Prodia, dihadiri oleh 100 peserta umum.
Regional Marketing Manager Prodia, Beppy Hamuaty M.Kes menjelaskan gangguan pada pencernaan seringkali diabaikan. Padahal akibatnya dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Pemeriksaan laboratorium juga perlu dilakukan untuk deteksi dini adanya gangguan, jika terjadi gejala pada saluran pencernaan.
“Contohnya, gangguan pada keseimbangan mikrobiota usus dapat menimbulkan beragam penyakit. Karena mikrobiota di saluran pencernaan turut memengaruhi kerja otak dan perilaku, serta kondisi psikologis seseorang. Maka dari itu, Prodia menyediakan pemeriksaan untuk mengetahui keseimbangan mikrobiota usus yang bernama ProHealthy Gut,” kata Beppy memberi penjelasan.
dr. Ni Luh Putu Swastiyani Purnami Sp.PD, mengatakan, sistem pencernaan sangat esensial dalam kerja tubuh manusia yang terlibat untuk pemecahan makanan menjadi zat-zat yang dapat diserap tubuh.
Oleh karenanya, proses ini melibatkan organ-organ yang bekerja sama untuk mencerna makanan. Mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. “Namun, jika tidak dijaga kesehatannya, terdapat berbagai gangguan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Untuk itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengelola gangguan pencernaan dengan segera,” kata Putu Swastiyani.
Ditambahkan beberapa masalah pada sistem pencernaan dapat terjadi mulai dari gangguan ringan hingga tingkat serius. Misalnya, dispepsia, gastroenteritis, sindrom iritasi usus besar, sindrom usus besar tak sehat, GERD, kanker, dan sebagainya. Masalah atau gangguan pada sistem pencernaan, juga dapat berdampak pada kesehatan mental.
Putu juga menjelaskan peran mikrobiota usus dalam memengaruhi tingkat stres seorang individu, melalui perannya pada aksis Hipotalamus-Pituitari-Adrenal (HPA). Sehingga, ketika terjadi ketidakseimbangan mikrobiota usus, akan memicu peningkatan kadar hormon yang dihasilkan. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah, kadar gula darah, dan disfungsi seksual.
Sejumlah narasumber menyampaikan gagasannya terkait tren gangguan pencernaan pada manusia. (istimewa)
Pembicara lain, dr Theressia Handayani menyampaikan, bahwa good life style akan sangat membantu upaya menjaga kesehatan pencernaan. Kesehatan usus berperan penting dalam banyak sekali aspek kesehatan termasuk jiwa.
“Pola hidup sehat menjadi kunci. Hindari kebiasaan hidup yang akan mengganggu sistem pencernaan. Biasakan mengonsumsi makanan segar bukan kemasan,” sarannya.
Ronimatul Hayati, Branch Manager Prodia Yogyakarta mengatakan, seminar ini digelar sebagai wujud komitmen untuk mengedukasi dan meningkatkan awareness masyarakat Indonesia mengenai kesehatan.
Ronimatul Hayati yang biasa dipanggil Nanik, menyampaikan Yogyakarta sebagai kota ke - 5 sebagai penyelenggara rangkaian seminar nasional Prodia yang akan diadakan di 11 kota besar sepanjang tahun 2024. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat untuk menyadari keterkaitan kesehatan pencernaan dengan kesehatan mental sebagai upaya mencapai optimal wellness.