Warga Tiga Kapanewon Lepas dari Kekeringan, Total Anggaran Rp 2,4 Miliar

Semula warga mengambil air dari jarak satu kilometer kini hanya cukup memutar kran.

Warga Tiga Kapanewon Lepas dari Kekeringan, Total Anggaran Rp 2,4 Miliar
Bupati Gunungkidul Sunaryanta meresmikan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas, Jumat (24/08/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Bupati Gunungkidul Sunaryanta meresmikan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau dikenal dengan sebutan Pamsimas di tiga kapanewon, Kamis (24/08/2023). Dengan peresmian ini tiga kapanewon itu lepas dari bencana kekeringan.

Tiga Kapanewon di antaranya Kalurahan Kampung Kapanewon Ngawen, Kalurahan Bendung Kapanewon Semin dan Kalurahan Tegalrejo Kapanewon Gedangsari.

Lurah Kampung, Suparna, mengatakan bantuan dari Pemkab Gunungkidul ini berhasil dinikmati 100 persen warga. Dengan total Sambungan Rumah (SR) mencapai 1.929 SR. “Seratus persen sudah dirasakan oleh warga masyarakat,” kata Suparna.

Lurah Bendung Didik Rubiyanto mengatakan, keberadaan Pamsimas ini merubah kebiasaan warga. Warga yang semula mengambil air dari jarak satu kilometer kini hanya cukup memutar kran.

ARTIKEL LAINNYA: Paguyuban Pengusaha Purworejo Bantu Anak Yatim dan Penyandang Disabilitas

“Total bantuan SR ada 165 kini dapat dimanfaatkan 24 jam oleh masyarakat. Warga juga memanfaatkan Pamsimas untuk menamam bawang merah seluas empat hektar di area sekitar bak,” kata Didik.

Terpisah, Lurah Tegal Rejo Sarjono mengatakan, bantuan Pamsimas dan 165 sambungan rumah dapat dirasakan oleh masyarakat di dua padukuhan Ketelo dan Gupit.

“Tidak menggunakan pompa seperti kalurahan lainnya. Di sini (Tegalrejo) hanya menggunakan gaya gravitasi,” ungkap Sarjono.

Perwakilan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah, Indra Karta Sasmita, mengatakan total anggaran pembangunan Pamsimas untuk enam kalurahan mencapai Rp 2,4 miliar.

ARTIKEL LAINNYA: SDN 1 Pengalusan Juara 1 Lomba Bercerita se-Kabupaten Purbalingga

Tahap pertama diresmikan tiga wilayah dan tahap kedua tiga wilayah berikutnya. “Masing-masing Pamsimas dianggarkan Rp 400 juta,” terang Indra.

Menurut dia, tahun 2024 pembangunan Pamsimas akan kembali dilanjutkan. Sejumlah wilayah sudah masuk daftar dan menunggu proses verifikasi.

“Saya harapkan dijaga, dirawat, dipelihara sehingga bermanfaat lebih lama dan berkelanjutan,” kata Indra.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap masyarakat penerima manfaat dapat semaksimal mungkin menggunakan bantuan tersebut. Pengelola diminta membuat manajemen dengan baik.

ARTIKEL LAINNYA: Kolaborasi dengan BroilerX, Amartha Menyalurkan Modal Produktif untuk Peternak Unggas di Jawa

“Nantinya saat ini (pamsimas) beroprasi akan ada perputaran uang di sini. Manajemen harus benar untuk menghindari perselisihan,” tegas bupati.

Bupati juga menyatakan, kondisi geografis Gunungkidul membuat pemerintah tidak bisa sepenuhnya mengintervensi masalah air bersih. Sinergisitas antara pemerintah daerah, provinsi dan pusat permasalahan air bersih di Gunungkidul dapat teratasi.

“Karena ini berbasis masyarakat saya minta dikelola oleh pemerintah, dimanfaatkan oleh masyarakat dan diawasi oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata bupati. (*)