Dari Diskusi KNPI, Korban Narkoba Jangan Takut Melapor ke BNN

Biasanya dalam delapan kali pertemuan sudah bisa dipulihkan kondisinya.

Dari Diskusi KNPI, Korban Narkoba Jangan Takut Melapor ke BNN
Pemberian cinderamata dari BNNK Bantul kepada Ketua KNPI Bantul, Rabu (23/8/2023) malam. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bantul kembali mengadakan diskusi, kali ini bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK)  Bantul.

Diskusi bertema Muda, Kuat, Bebas Narkoba:Inovasi dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Generasi Muda itu dilaksanakan di Kantor BNNK Jalan Bantul Km 9 Pendowoharjo Sewon, Rabu (23/8/2023) malam.

Diskusi dihadiri narasumber yaitu Kepala Sub Bagian Umum BNNK Bantul, Budi Suryono, Ketua KNPI Bantul M Farid Hadiyanto SE dengan moderator M Asruri Faishal serta dihadiri perwakilan unsur OKP se-Kabupaten Bantul, unsur partai politik serta para aktivis muda.

Dalam diskusi ini Budi menjelaskan bagi masyarakat yang menjadi korban narkoba agar jangan takut datang dan melapor ke kantor BNNK Bantul.

ARTIKEL LAINNYA: Kolaborasi dengan BroilerX, Amartha Menyalurkan Modal Produktif untuk Peternak Unggas di Jawa

Yang bersangkutan akan dilakukan TAT (Tim Asessmen Terpadu) temasuk melibatkan unsur kepolisian dan dokter. Ketika kondisi korban ringan akan dilakukan pemulihan (berobat) jalan kepada yang bersangkutan.

“Biasanya dalam delapan kali pertemuan sudah bisa dipulihkan kondisinya. Namun jika berdasar TAT ternyata  kondisi berat, maka harus rawat inap dan akan ditempatkan di Panti Hafara di Jetis. Jangan  takut datang ke BNNK, karena tidak akan ditangkap, tetapi bagaimana kondisi korban ini dipulikan kembalih,” kata Budi.

Mereka yang bisa dipulihkan bukan hanya pengguna baru, namun juga yang sudah lama menggunakan obat-obat terlarang. Semua layanan di klinik Abhipraya BNNK Bantul ini gratis alias tidak dipungut biaya.

Berdasarkan data hingga berita ini diturunkan, kalurahan yang kasus penyalahgunaan narkoba tinggi adalah Bangunjiwo sejumlah 7 kasus,  disusul Mulyodadi dengan 5 kasus, Tirtonirmolo  5 kasus dan Ngestiharjo  3 kasus.

ARTIKEL LAINNYA: Warga Tiga Kapanewon Lepas dari Kekeringan, Total Anggaran Rp 2,4 Miliar

Untuk wilayah kapanewon dengan kasus tertinggi adalah Kasihan 15 kasus, Sewon 14 kasus, Banguntapan 7 kasus serta Bambanglipuro 7 kasus.

Farid mengatakan adanya diskusi ini diharapkan mampu menggugah kesadaran pemuda di Bantul tentang betapa bahayanya penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Mereka wajib untuk menjauhinya.

Selain itu, para pemuda di Bantul juga diharapkan menjadi contoh perilaku hidup bebas narkoba dan mendukung Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).

“Ketika mendapati di lingkungan ada yang menjadi korban narkoba silakan bisa melakukan komunikasi ke BNNK Bantul. Termasuk pemuda bisa memberi edukasi bagi lingkungan masing-masing. Karena War on drugs atau perang terhadap Narkoba adalah tugas kita bersama. Jadi mari para pemuda ikut berperan disana,” kata Farid. (*)