Warga Ramai-ramai Memasang Gentong di Depan Rumahnya

Warga Ramai-ramai Memasang Gentong di Depan Rumahnya

KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Menyusuri Pedukuhan Jodog Kalurahan Gilangharjo Kapanewon Pandak Bantul akan disuguhi pemandangan gentong  bercat warna warni di depan rumah warga maupun pertokoan. Setidaknya ini terlihat saat koranbernas.id melintas di jalan raya Srandakan-Pandak tersebut, Kamis (21\1\2021).

Ya, sejak dua bulan silam ternyata warga di dusun tersebut ramai-ramai membuat gerakan gentongisasi. Tujuannya mencegah, menekan dan memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19.

Gentong-gentong itu diisi air. Tersedia pula sabun di dekatnya. Usai bepergian saat memasuki rumah atau toko, warga akan rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Begitu pula tamu.

“Gentongisasi  ternyata efektif menekan penyebaran Covid-19 karena orang di sini rajin cuci tangan menggunakan sabun, selain mengenakan masker dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan,” kata  Heri Kurnianto, Ketua RT 04 Dusun Jodog.

Tercatat 126 keluarga sudah memasang gentong di depan rumah, dengan biaya mandiri sekitar Rp 95.000. Itu sudah termasuk biaya dudukan gentong hingga pengecatan.

Dukuh Jodog, Bayu Yunarko, mengatakan di tempatnya  ada 560 KK, yang sudah memasang gentong 154 KK. Selain ada bantuan, warga setempat juga melakukan swadaya pengadaan gentong. “Kami berharap akhir tahun 2021 semua sudah memiliki gentong di depan rumah atau tokonya masing-masing,” katanya.

Hanya saja memang di pasaran ada keterbatasan produksi padasan, jadi harus pesan terlebih dulu.

Tradisi nenek moyang

Sesungguhnya, kebiasaan mencuci tangan saat pulang dari bepergian dengan air dari gentong di depan rumah merupakan tradisi dari nenek moyang.

Dulu, orang saat pulang bepergian sebelum masuk rumah mencuci tangan dan kaki dari air padasan di depan rumah. “Jadi ini nguri-uri tradisi leluhur nenek moyang kita,” katanya.

Salah seorang warga Jodog, Zainul Zain yang juga ketua BPD Kalurahan Gilangharjo mendukung program gentongisasi tersebut.

Inilah salah satu upaya dan usaha warga menangani pandemi covid-19 yang hingga kini belum usai bahkan angkanya mengalami penambahan, termasuk di Kabupaten Bantul.

“Di kalurahan sudah dibentuk tim satgas. Di antara kegiatannya adalah sosialisasi mengenai Covid-19 ke warga, penyemprotan  hingga pemakaman  jenazah  Covid-19 bersama anggota FPRB Kalurahan,” katanya. (*)