Wanita Harus Memperluas Wawasan agar Tidak Dianggap Kanca Wingking
Wahyu Nur Asmani EW 
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Wakil Bupati (Wabup) Purworejo, Yuli Hastuti, menyatakan para wanita harus memperluas pandangan dan wawasan, agar tidak sekadar dianggap kanca wingking.
Pesan tersebut disampaikan wabup saat mengukuhkan Pengurus dan Anggota Pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Purworejo masa bakti tahun 2023-2028, sekaligus memperingati Hari Kartini. Acara tersebut berlangsung di aula kantor PKK Kabupaten Purworejo, Selasa (9/5/2023).
Terlihat hadir di antaranya Ketua Persit Candra Kirana Kodim 0708 Ika Yohanes Heru Wibowo, Ketua Darma Wanita Persatuan Erna Said Romadhon, Ketua GOW Tuti Medi Priyono, perwakilan Tim Penggerak PKK, sejumlah organisasi wanita dan unsur terkait lainnya.
Wabup menyampaikan pergantian pengurus organisasi merupakan suatu keharusan sekaligus sebagai bentuk demokratisasi dan kaderisasi.
“GOW bukan sekadar tempat kumpul-kumpul, tetapi lebih ditekankan pada upaya pokok yakni peningkatan sumber daya manusia melalui peningkatan peran wanita,” tandasnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, GOW dituntut mampu meningkatkan peran dan eksistensinya. Selain itu, juga perlu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan.
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti menyampaikan sambutan. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id).
Wabup menjelaskan, sampai saat ini masih ada pandangan sinis terhadap kegiatan kaum wanita. Hal itu disebabkan masih ada sebagian masyarakat beranggapan bahwa wanita hanya mempunyai tugas dan kewajiban mengurus kepentingan di dalam rumah tangga, tidak perlu bekerja secara profesional di luar tugas tersebut.
Disebutkan, ada satu hal penting dari kemajuan kaum wanita yaitu kemandirian. ”Keberadaan GOW hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengembangkan kemampuan diri dan potensi yang dimiliki,” harapnya.
Dra Titi Prabandari selaku Ketua Seksi Pemberdayaan Perempuan Organisasi Harpi Melati menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengingkatkan kapasitas leadership perempuan.
Selain itu, juga memberikan peluang melalui langkah afirmasi, agar banyak perempuan yang terlibat atau dilibatkan menjadi leader (pemimpin) dalam proses pengambilan keputusan, serta mendorong kepemimpinan perempuan di berbagai ranah dan tingkatan. (*)
