Vegetasi Rapat dan Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Padureso
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Penyebab tanah longsor di Kecamatan Padureso, selain dipicu curah hujan yang tinggi, juga kerapatan vegetasi pohon yang membebani lahan.
Ketua Tim Tanggap Bencana Balai Informasi Kebumian Karangsambung, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Suseno Winduhutomo ST, kepada koranbernas.id, Rabu (10/2/2021), mengatakan penggunaan lahan untuk tanaman perkebunan pada lereng sangat rapat dan curah hujan tinggi. Sebagian air hujan terinfiltrasi ke dalam tanah serta aliran air terhambat vegetasi, sehingga beban tanah yang gembur tidak kuat menahan volume air.
Fungsional peneliti bidang keahlian longsor merekomendasikan, untuk sementara warga yang bermukim di lahan itu atau daerah lain dengan pemanfaatan lahan yang hampir sama, agar waspada. Untuk sementara mereka mengungsi di tempat yang aman dari longsor.
Dalam jangka panjang perlu diperhitungkan jumlah pohon, sehingga kerapatan tidak seperi saat ini. Vegetasi pohon yang sangat rapat, dengan jenis tanah gembur, ditambah curah hujan tinggi seperti yang terjadi Selasa ( 9/2/2021) hingga Rabu ( 10/2/2021), lahan semacam itu rawan longsor.
Hingga Rabu ( 10/2/2021) siang, menurut Sekretaris Kecamatan Padureso, Heri Purnomo, ada 32 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 90 orang masih mengungsi.
Sementara itu, korban ke 2 yang tertimbun longsor, Doniatun (40), perempuan, ditemukan meninggal dunia pada pukul 14.20 WIB. Korban ditemukan Tim SAR Gabungan.
Saat ini Tim SAR Gabungan masih melanjutkan pencarian untuk korban yang ke 3 di lokasi longsor. (*)