Masyarakat Terbantu Rapid Test Gratis dari Pemkab Sleman

Masyarakat Terbantu Rapid Test Gratis dari Pemkab Sleman

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) tahap pertama mulai Selasa (12/5/2020) hingga Kamis (15/5/2020). Setiap harinya dijadwalkan 500 peserta terdaftar yang mengikuti RDT tahap pertama ini. Usai proses verifikasi, sejumlah 461 peserta mengikuti RDT massal gratis ini.
 

Masyarakat mengaku terbantu dengan RDT massal gratis yang digelar oleh Pemkab Sleman. Seorang wanita berusia 29 tahun asal Sleman mengatakan, RDT massal gratis ini menandakan cepatnya respons pemerintah terhadap kasus konfirmasi positif salah satu karyawan swalayan Indogrosir tanggal 25 April lalu.
 

"Dengan RDT ini saya ingin mengetahui apakah saya jadi salah satu ODP, PDP, OTG, apalagi positif, sehingga jika terjadi hal-hal tersebut dapat diketahui follow up-nya dan tidak menyebar kemana-mana," ungkapnya, Rabu (13/5/2020), usai mengikuti RDT hari kedua.
 

Ia melakukan RDT ini meski merasa tidak bergejala. Motivasinya ikut tes tersebut bahkan telah ada sebelum Pemkab Sleman menggelar RDT massal gratis ini.
 

Seorang pedagang yang secara rutin berbelanja di Indogrosir juga berniat mengikuti prosedur yang diterapkan pemerintah usai pengumuman kasus positif tersebut. "Karena sudah ada fasilitas dari pemerintah, kita gunakan saja," ujarnya.
 

Novita Krisnaeni, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, yang ditemui di sela-sela RDT hari kedua pun mengungkapkan apresiasinya terhadap masyarakat yang telah kooperatif selama prosedur tes berlangsung.
"Dari proses administrasi hingga pengambilan darah dibutuhkan waktu 10 menit, seluruh peserta pun terpantau aman dan terkendali dengan yang lansia dan ibu hamil kita dahulukan," tuturnya.

 

Novi melanjutkan, hasil dari tes dapat langsung diketahui 15 menit usai prosedur. Masyarakat pun yang diketahui reaktif akan segera mendapat tindak lanjut dari paramedis.
 

"Setelah data diolah, daftar peserta yang non-reaktif kita kembalikan ke Kominfo untuk disampaikan ke peserta secara daring melalui laman rdt.slemankab.go.id namun untuk yang reaktif kita berikan ke Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Sleman. Nah, TGC ini bersama Puskesmas yang akan menginformasikan ke pasien. (Kemudian) pasien ini nanti akan dijemput dan didaftarkan untuk tes swab di rumah sakit," tambah Novi.
 

Apabila tes swab sudah siap, lanjut Novi, pasien dapat langsung dites. Namun apabila rumah sakit penuh, para pasien akan ditempatkan di Asrama Haji sebagai sarana karantina.
 

"Pasien reaktif setidaknya akan ikut tes swab 3 kali. Jadi di rumah sakit selama 4 sampai 5 hari, lalu pasien dengan tes swab hasil negatif bisa kembali ke rumah untuk isolasi mandiri. Sementara pasien dengan hasil positif, lanjut isolasi rumah sakit hingga hasil tes 2 kali negatif," paparnya. (eru)