UJB Kembangkan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

UJB Kembangkan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Dosen Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta membuat terobosan baru mengolah sampah plastik yang selama ini menjadi permasalahan di masyarakat karena sulit terurai tanah.

Dr Eng Mochamad Syamsiro, Dosen Jurusan Teknik Mesin UJB yang juga Direktur Center for Waste Management UJB itu berhasil membuat mesin pengolah sampah plastik dan minyak jelantah menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Dengan teknologi pirolisis, Syamsiro bersama mahasiswanya merancang mesin berkapasitas 50 liter untuk memproses sampah plastik dan minyak jelantah pada suhu tinggi sekitar 500 derajat celsius.

“Dengan metode perengkahan, rantai karbon panjang plastik dipotong menjadi lebih pendek sehingga menghasilkan BBM ketika didinginkan,” ungkapnya.

Syamsiro yang menyelesaikan doktornya di Tokyo Institute of Technology Jepang itu menerapkan mesin pirolisis ini ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul.

Kebetulan BUMDes Panggung Lestari mengelola dan mengolah sampah sehingga mesin tersebut sangat cocok ditempatkan di lokasi itu.

Secara teori, pirolisis merupakan teknologi pemanasan sampah kota. Prosesnya tanpa menggunakan udara.

“Jadi tidak terjadi pembakaran di dalamnya, hanya terjadi proses perengkahan rantai karbon untuk nantinya bisa dihasilkan bahan bakar cair maupun gas,” kata Kepala Lab Bioenergi UJB ini.

Penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah di Desa Panggungharjo maupun desa lain. Terdapat nilai tambah energi berupa listrik maupun BBM yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini.

Menurut doktor bidang waste to energy ini, Jurusan Teknik Mesin UJB sangat konsens mengembangkan teknologi pengolahan sampah, khususnya menjadi sumber energi yang bermanfaat.

“Dengan teknologi kita dapat memanen energi dari sampah, sehingga sampah tidak lagi menjadi masalah di masyarakat, tetapi menjadi berkah keuntungan ekonomi,” tambahnya.

Pihaknya sangat terbuka membuka kerja sama dengan masyarakat, pemerintah maupun industri di dalam usaha memanen sampah. (sol)