Pramuka Bisa Menjadi Inspirasi Karya Sastra

Pramuka Bisa Menjadi Inspirasi Karya Sastra

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Bantul, Hj Emi Masruroh, mengatakan gerakan Pramuka mulai dari siaga, penegak, pandega dan orang dewasa bisa dijadikan inspirasi karya sastra puisi, pantun, true story maupun cerpen.

"Beragam kegiatan dan pengalaman Pramuka bisa menjadi bahan tulisan yang menarik. Seperti buku yang saya terima ini," kata Emi saat menerima buku Cerpen Ada Cerita Bersama Pramuka dari sang penulis Drs Sutanto di Rumah Dinas Bupati Trirenggo, Kamis (9/12/2021).

Sutanto merupakan pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bantul dan  Guru Seni Budaya  di MTsN 3 Bantul. "Selaku Ketua Kwarcab saya merasa bangga, salah seorang guru di wilayah Bantul dapat ikut menulis buku cerita bertema Pramuka. Bahkan menjadi penulis terbaik dalam buku tersebut. Terus terang saya turut senang. Apa yang dilalukan Kak Tanto ini patut diteladani Pramuka di Bantul,” tambah istri dari Bupati Abdul Halim Muslih tersebut.

Menurut Emi buku tersebut dapat membawa pembaca seakan terlibat berbagai kegiatan Pramuka yang penuh romantika. Dengan demikian orang akan tertarik turut berpartisipasi aktif setelah membaca buku.

“Setelah sekian lama terkungkung oleh pandemi Covid-19 saatnya berbagai aktivitas sedikit demi sedikit mulai bisa dilaksanakan. Termasuk kegiatan Pramuka," tambah perempuan yang belum lama ini dilantik sebagai Bunda Literasi Bantul tersebut.

Sutanto menambahkan buku yang diserahkan merupakan hasil dari lomba menulis cerpen yang diselenggarakan Omera Pustaka pada 6-25 Agustus 2021. Cerita berjudul Patriot Pramuka mengantarkannya menjadi penulis terbaik.

“Sebagai pembina Pramuka saya merasa tertantang mengikuti lomba tersebut. Banyak pengalaman yang telah saya lakoni mulai menjadi anggota pasukan penggalang di SMPN Bambanglipuro, Dewan Ambalan Penegak SPGN Bantul, Dewan Kerja Cabang (DKC) Bantul, membina di beberapa Gugus Depan dan menjadi Andalan di Kwarcab Bantul. Namun saya lebih memilih mengambil cerita dengan seting perkemahan penggalang yang sangat banyak hal yang bisa digali untuk menambah agar cerita menarik. Agar cerita lebih hidup dengan membayangkan kisah yang pernah ada dan benar-benar terjadi,” terangnya.

Atas prestasinya, Sutanto mendapat trofi tetap, buku cetak dan namanya tercantum pada sampul buku. (*)