Tuntut Gaji ke-13, PPDI Meneguhkan Perjuangan Status Kepegawaian Perangkat Desa

Kita selaku perangkat dengan status belum jelas, ASN bukan, PPPK juga bukan, namun kita menginduk ASN.

Tuntut Gaji ke-13, PPDI Meneguhkan Perjuangan Status Kepegawaian Perangkat Desa
Ketua PPDI Kecamatan Banyuurip Guntur Nugroho menyerahkan potongan tumpeng kepada Camat Banyuurip Purworejo Galuh Bekti Pertiwi. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo menggelar Tasyakuran Harlah (hari lahir) ke-19 dengan tema Meneguhkan Perjuangan Status Kepegawaian bagi Perangkat Kerja.

Harlah diselenggarakan di aula Desa Sumbersari Banyuurip Kabupaten Purworejo, Selasa (17/6/2025). Hadir dalam acara tersebut Camat Banyuurip Galuh Bekti Pertiwi, Ketua Polosoro Banyuurip Singgih dan Forkompinca.

Ketua PPDI Kecamatan Banyuurip Guntur Nugroho mengatakan tema harlah ke-19 mencerminkan realita. "Kita selaku perangkat dengan status belum jelas, ASN bukan, PPPK juga bukan, namun kita menginduk ASN. Tuntutan kita bukan diangkat sebagai ASN dan PPPK, namun hak-hak kita terutama tunjangan hari raya  (THR) dan gaji ke-13, bisa diterima," kata Guntur didampingi Ketua Prasojo Kecamatan Banyuurip, Selasa (17/6/2025).

Menurutnya, PPDI akan melakukan Silatnas ke-3 untuk memperjuangkan kesejahteraan anggota PPDI.
Ketua Prasojo Kecamatan Banyuurip, Anjas Prasetyo, menambahkan saat Covid-19,  perangkat desa merupakan ujung tombak.

Ketua PPDI Kecamatan Banyuurip Guntur Nugroho (kiri) dan Ketua Prasojo Anjas Prasetyo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

"Perangkat  berhubungan langsung pasien dan berisiko tertular. Bantuan banyak sekali, namun rupanya perangkat desa tak satu pun mendapat bantuan," kata Anjas.

Menurut dia, ucapan terima kasih pemerintah pun hanya diperuntukkan  ASN, TNI dan Polri dan mengesampingkan perangkat desa, padahal sebagai garda terdepan.

Camat Banyuurip Galuh Bekti Pertiwi mengatakan  PPDI memiliki peran yang baik untuk masyarakat. Beberapa paguyuban seperti Polosoro, PPDI dan Prasojo diharapkan bisa bersinergi, tidak saling menjatuhkan dan solid.

"Semoga kesejahteraan perangkat terjamin, yang penting perangkat bahagia kita nyawang bahagia dan kinerjanya baik. Kami mendukung Silatnas ke-3, mangga diikuti, kita punya kewajiban loyal terhadap paguyuban, membawa nama baik sesuai aturan," ucap Galuh.

Semakin berat

Dia mengingatkan tantangan ke depan semakin berat. Dana desa (DD) saat ini  masih ada dan ke depan belum tahu. "Sepanjang DD masih ada, kita mengelola DD dengan sebaik-baiknya, kecamatan turut monitor, media juga turut menyoroti," jelasnya.

Peringatan Harlah ke-19 PPDI  dilakukan di kecamatan masing-masing dan serentak di seluruh Kabupaten Purworejo. Untuk Kecamatan Banyuurip dipusatkan di Balai Desa Sumbersari karena sebagai Sekretariat PPDI di Banyuurip. (*)