TMMD Reguler Hanya di Empat Kabupaten
KORANBERNAS.ID -- Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler 106 resmi dimulai, ditandai pembukaan oleh Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto, Rabu (2/10/2019), di Desa Rahayu Kecamatan Padureso.
Arif Sugiyanto secara simbolis melakukan pengecoran jalan desa menjadi rabat beton, bersama Ketua DPRD setempat Sarimun, Dandim 0709 Letkol Inf Zamril Philiang, Kapolres AKBP Rudy Cahya Kurniawan serta Kepala Dispermades P3A Frans Haidar.
Perwira Seksi Teritorial Kodim 0709 Kebumen Kapten Inf Bambang Muldianto mengatakan TMMD Reguler berlangsung satu bulan hingga Kamis (31/10/2019).
Untuk mengantisipasi kekurangan waktu, dilaksanakan kegiatan Pra TMMD yang dimulai sejak 17 September 2019. "Karena kegiatan fisiknya cukup banyak, maka kita lakukan kegiatan Pra TMMD," kata Bambang.
TMMD Reguler meliputi kegiatan non-fisik untuk memberikan bekal pengetahuan tambahan bagi masyarakat.
Kegiatan fisik berupa pembuatan talud sepanjang 425 meter, tinggi 1,30 meter dan lebar 0,30 meter, pembangunan jalan yang menghubungkan antara Desa Rahayu dan Desa Sidototo Kecamatan Padureso sepanjang 673 meter lebar 3 meter dan tinggi 0,15 meter.
Kemudian, pembangunan lapangan desa panjang 80 meter dan lebar 75 meter serta rehabilitasi 6 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan rehabilitasi masjid desa setempat.
Sumber dana TMMD Reguler dari APBD Provinsi Jateng Rp 190 juta, APBD Kebumen Rp 478 juta, APBDes Rp 270 juta serta APBN Rp 322,9 juta.
“Kebumen patut berbangga karena terpilih menjadi lokasi TMMD Reguler tahun ini. Sebab, program ini hanya dilaksanakan setiap tiga tahun sekali,“ kata Bambang Muldianto.
Empat kabupaten
Tahun 2019 di Jawa Tengah hanya empat kabupaten yang menjadi lokasi TMMD Reguler, yakni Cilacap, Jepara, Boyolali dan Kebumen.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulis dibacakan Arif Sugiyanto mengatakan, program TMMD merupakan bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan, serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan.
Program TMMD bertujuan mengatasi kemiskinan dan pengangguran, mewujudkan daulat pangan dan energi, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara baik.
Juga sebagai upaya memberantas narkoba, memperkuat semangat nasionalisme dan patriotisme.
"Semua mesti keroyokan, dan semua mesti bersinergi serta bekerja sama bersama rakyat untuk menyelesaikan persoalan persoalan tersebut," kata Ganjar.
Sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta pemerintah pusat dan daerah melalui TMMD menjadi suatu kekuatan luar biasa.
"Kita ingin desa-desa di Jateng makin maju dan mandiri dengan tetap mempertahankannya sebagai sebuah entitas unik, dengan kearifan lokal yang selalu terjaga," kata Ganjar. (sol)