Tiga Kali Diperbaiki, Jalan Delanggu Rusak Lagi

Tiga Kali Diperbaiki, Jalan Delanggu Rusak Lagi
Jalan Delanggu-Bulan Wonosari-Juwiring yang baru selesai diperbaiki sudah rusak lagi. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten memperbaiki jalan yang rusak di sejumlah lokasi pada bulan April 2023 patut diapresiasi. Sebab, tujuan memperbaiki jalan tersebut untuk memperlancar arus lalu lintas dan mencegah terjadinya kecelakaan.

Namun, langkah tersebut tidak didukung oleh para pihak terkait sehingga jalan yang baru selesai diperbaiki sudah rusak lagi. Kerusakan jalan tersebut tentu disesalkan banyak pihak. Sebab, memperbaiki jalan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Salah satu penyebab kerusakan jalan tersebut akibat mobilitas truk bertonase tinggi yang seharusnya dilarang melewati jalan itu. Bahkan rambu larangan juga sudah dipasang di beberapa lokasi.

Salah satu jalan yang baru selesai diperbaiki adalah Jalan Delanggu-Bulan Wonosari-Juwiring. Jalan ini diperbaiki bulan April 2023 lewat Pemeliharaan Rutin Jalan Paket 9 dengan anggaran Rp 573 juta. CV Pradana Surya Tehnik adalah penyedia jasa yang mengerjakan proyek itu.

Pada awal dikerjakan hingga selesai, proyek tersebut berjalan lancar dan pengerjaannya juga sesuai jadwal. Permasalahan muncul ketika jalan yang sudah selesai diperbaiki rusak akibat dilalui truk bertonase tinggi.

Pihak pertama yang bertanggung jawab terhadap kerusakan itu adalah penyedia jasa. Karenanya, sangat masuk akal bila penyedia jasa diminta memperbaiki pekerjaan yang rusak karena masih dalam masa pemeliharaan.

Setelah penyedia jasa selesai memperbaiki ternyata permasalahan tidak berhenti di situ. Permasalahan demi permasalahan kembali muncul ketika jalan yang sudah selesai diperbaiki kembali rusak dan penyebabnya juga sama. Aspal yang baru saja digelar rusak (sliding) lagi karena tidak kuat menahan beban kendaraan yang melintas.

"Sudah tiga kali kami memperbaiki jalan karena rusak. Bahkan saat kami perbaiki yang ketiga pun masih saja ada truk yang lewat," kata perwakilan CV Pradana Surya Tehnik.

Senada dikemukakan Agus, warga Desa Bulan Kecamatan Wonosari Klaten. Menurut dia, agar jalan yang sudah diperbaiki tidak cepat rusak maka truk muatan pasir atau batu yang lewat ditindak tegas.

Kekhawatiran akan kerusakan jalan yang baru saja selesai diperbaiki akibat dilalui truk muatan galian golongan C maupun truk pengangkut material proyek jalan tol Jogja-Solo ternyata tidak hanya dialami penyedia jasa CV Pradana Surya Tehnik. Penyedia jasa lain yang ikut mengerjakan proyek serupa juga dihantui perasaan yang sama.

Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa selama pengerjaan proyek jalan tol Jogja-Solo, banyak sekali truk yang memilih jalan pintas dengan mengabaikan jalur yang telah disepakati bersama. (*)