Tersinggung di Medsos, Tawuran Antar Warga Desa Hampir Terjadi

Tersinggung di Medsos, Tawuran Antar Warga Desa Hampir Terjadi

KORANBERNAS.ID,PURWOREJO -- Bermedia sosial (medsos) memang harus hati-hati, bijaksana, teliti dan berfikir sebelum diunggah. Sebab salah salah maka bisa berefek menyinggung pihak atau kelompok yang lain.

Hal tersebut terjadi pada warga Desa Guntur Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Jawa Tengah (Jateng) yang merasa tersinggung atas status whats App yang diunggah oleh salah satu warga Desa Donorati Kecamatan Purworejo. Karena tersinggung ratusan warga Desa Guntur menggeruduk balai Desa Donorati hendak minta pertanggung jawaban dan karifikasi atas status Whats App tersebut.

Kejadian itu dipicu oleh permasalahan pada hari Jumat malam tanggal 06 Mei 2022, warga Desa Donorati dan warga Desa Guntur melakukan latihan bersama Tari Ndolalak, tempat latihan di Desa Domorati. Menurut informasi ada warga Desa Guntur  pada saat itu sedang kerasukan atau mendem karena latihan Tari Ndolalak, kemudian dianiaya oleh warga Desa Donorati dan rekaman Video kejadian tersebut diunggah kembali di medsos oleh salah satu warga Desa Donorati.

Atas kejadian tersebut, warga Desa Guntur merasa tersinggung hingga ratusan orang mendatangi Balai Desa Donorati minta pertanggung jawaban, Kamis (12/5/2022) sekitar Pukul 14.00 Wib.

Saat warga Desa Guntur beramai-ramai memadati balai Desa Donorati, tiba-tiba melintas seorang pemuda mengendarai sepeda motor, dan hampir saja terjadi pengeroyokan. Untung Polisi dari Polsek Kota Purworejo sudah siaga. Sehingga emosi warga Desa Guntur bisa diredakan.

Selanjutnya rombongan dari Desa Guntur diterima oleh Kepala Desa Donorati Paryoto di Balai Desa, dan dimediasi oleh Kapolsek Purworejo AKP Bruyi Rohman.

Dalam kesempatan tersebut Kapolsek Purworejo menyampaikan agar persoalan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, dengan kepala dingin. Kapolsek juga menghimbau agar warga jangan melakukan tindakan anarkis yang dapat merugikan diri sendiri, agar dilaksanakan musyawarah mufakat dan saling menghargai.

Polsek akan menghadirkan orang yang mengupload video tersebut. Namun pemanggilan tidak bisa sekarang mengingat kerawanannya.

"Kami menyarankan agar nantinya pengupload video membuat video klarifikasi dan permintaan maaf yang selanjutnya diunggah di Media sosial, jika ada pihak yang tidak bisa menerima atas dugaan kasus penganiayaan tersebut, maka bisa mieaporkan ke Polsek Purworejo untuk ditindaklanjuti. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita bersama dalam bermedia sosial agar tidak terjadi dikemudian hari,"  tutup Kapolsek Purworejo.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Donorati Paryoto mengatakan  pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut. Setelah perjanjian damai dilakukan warga Desa Guntur dan Desa Donorari membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing.

"Atas nama masyarakat Desa Donorati kami meminta maaf atas insiden tersebut, uang denda sebesar Rp. 3.000.000,- akan dikembalikan ke warga Desa Guntur, atas nama Warga Donorati, kami akan bertanggungjawab kepada korban penganiayaan dengan mengganti biaya pengobatannya," ucapnya.(*)