Penyakit Antraks di Gunungkidul belum Merupakan Kejadian Luar Biasa

Ratusan kambing dan sapi sudah divaksin
Penyakit Antraks di Gunungkidul belum Merupakan Kejadian Luar Biasa
Sekda Gunungkidul Sri Suhartanto (kiri baju batik) memimpin rapat koordinasi pengamanan antraks di kantor Pemkab, Kamis (14/3/2024) (istimewa)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Maraknya kejadian antraks di wilayah Kapanewon Gedangsari menjadi perhatian khusus, utamanya Pemkab. Sekretaris Daerah Gunungkidul Sri Suhartanta menjelaskan, saat ini pemerintah daerah sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan tindakan awal kepada warga sekitar lokasi kejadian.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mitigasi awal dengan tindakan seperti pemberian antibiotik dan sosialisasi," jelasnya.

Ditanya perihal peningkatan status Kejadian Luar Biasa (KLB) , Sri Suhartanta mengaku untuk saat ini belum bisa memberikan kepastian. "Untuk saat ini belum kita putuskan, karena masih melihat kondisi di lapangan dan koordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan," terangnya saat ditemui di Kantor Sekretariat Daerah Gunungkidul, Kamis (14/3/2024).

Sri Suhartanta menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, serta lebih selektif lagi untuk memilih daging yang baik dan sehat.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari juga menjelaskan, saat ini di Padukuhan Wangon dan Serut Kapanewon Gedangsari sudah ada 238 sapi, 522 kambing, dan 3 domba yang telah divaksin dan terus berlanjut sebagai tindakan awal.

"Untuk kompensasi muatan perda sudah ada namun harus diperkuat dengan peraturan bupati agar teknisnya lebih jelas," tambahnya.

Ditambahkan juga, kejadian ini ditangani secara kolaboratif karena berada tepat di perbatasan dengan Kabupaten Sleman. (*)