Tepung Sorgum Bisa Gantikan Gandum, Impor Harus Dikurangi
Dengan pengembangan sorgum, juga menjadi salah satu dari upaya mengurangi ketergantungan impor gandum di Indonesia
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanann Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, Dr Andriko Noto Susanto melakukan kunjungan ke sentra pengolahan tepung sorgum di UMKM “Alif” Dusun Gesikan III Kalurahan Wijirejo Pandak Bantul, Rabu (16/4/2025).
Kedatangan Andriko disambut pejabat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, DKPP Bantul dan juga Ketua UMKM “Alif”, Almira dan para pengurus.
Dalam kunjungan ini Andriko melihat dari dekat alat-alat bantuan dari pemerintah, yakni pengupas (penyosoh) sorgum atau dikenal dengan nama cantel serta alat pembuat tepung sorgum.
UMKM “Alif”, selama ini dikenal dengan kegiatannya mengembangkan lahan sorgum di Bantul dan DIY. Dari sorgum tadi dibuat tepung yang kemudian diolah menjadi mie, baik mie basah untuk bahan mie ayam, mie kering, bakso dan tepung yang dijual dan bisa digunakan sebagai bahan kue.
“Apa yang dilakukan oleh UMKM ini adalah salah satu bentuk dari program ketahanan pangan nasional seperti yang diharapkan oleh Presiden Prabowo. Maka pemerintah punya kewajiban untuk mendukung agar UMKM seperti ini bisa berkembang,” kata Andriko.
Dengan pengembangan sorgum lanjut Andriko, juga menjadi salah satu dari upaya mengurangi ketergantungan impor gandum di Indonesia. Sebab tepung sorgum bisa diolah sebagai pengganti gandum. Dari hasil kunjungan ini, diketahui dalam pembuatan mie bisa mengurangi konsumsi gandum hingga 50 persen.
"Coba bayangkan berapa banyak anggaran kita yang terserap untuk impor gandum. Maka ketika kita mampu mengembangkan potensi pangan lokal seperti sorgum ini, kemandirian dan ketahanan pangan kita semakin kuat,” kata Andriko seraya mengajak masyarakat untuk menanam apa yang dimakan.
Almira sendiri mengatakan, bahwa dirinya melakukan pembinaan terhadap petani di Kabupaten Bantul dan beberapa wilayah lainnya. Petani mendapat bantuan bibit sorgum untuk ditanam. Ketika nanti panen, hasilnya selain memenuhi kebutuhan di DIY, juga siap diserap pasar luar DIY. Termasuk dirinya telah bekerjasama dengan Moeldoko Center.
“Respon masyarakat terhadap olahan dari tepung sorgum ini juga baik,” kata Almira.
Seperti dirinya yang membuka outlet mie ayam dan bakso di Trirenggo sekitar 100 meter selatan Rumah Dinas Bupati Bantul juga ramai pembeli.
“Setiap Jumat, saya adakan Jumat Berkah dengan harga jual Rp 5.000 per porsi. Ternyata peminatnya sangat banyak. Ini artinya bahwa olahan sorgum ini memang diterima baik oleh konsumen yang ada di Kabupaten Bantul,” katanya.
Selain itu, setiap bulan dirinya juga mengirimkan mie kering 20 kg ke Moeldoko Center.
Konsumsi sorgum ini kata Almira baik untuk diet karena kaya serat dan protein, serta mengandung pati yang sulit dicerna tubuh. Sorgum juga bebas gluten, sehingga aman untuk penderita celiac.
Selain menurunkan berat badan, sorgum juga menjaga gula darah, menurunkan kadar kolesterol jahat, mengurangi peradangan dan menambah energi.
Sorgum juga bisa sebagai pengganti nasi. Sorgum dapat dikonsumsi secara utuh, bahkan hingga biji-bijiannya. Sorgum juga mengandung zat besi, kalsium, vitamin B1 dan B3, kalium, fosfor, mangan, dan magnesium. (*)