Tak Terpengaruh COVID-19, Buah Lokal Pasok Pasar Indonesia

Tak Terpengaruh COVID-19, Buah Lokal Pasok Pasar Indonesia

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Pandemi Covid-19 yang merebak ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia membuat aktivitas perdagangan turut tertekan. Namun Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tetap optimis komoditas pertanian Indonesia bisa tetap stabil.

Bahkan sejak kasus infeksi Covid-19 diumumkan pertama kali pada awal Maret 2020 lalu, komoditas hortikultura khususnya buah segar mengalami peningkatan. Di sisi lain, penjualan produk buah impor justru mengalami penurunan. Penurunan itu akibat terganggunya distribusi yang berdampak pada lonjakan harga di dalam negeri. Berkurangnya pasokan buah impor yang diikuti dengan lonjakan harga menjadi peluang bagi buah lokal untuk mengisi pasar.

Berdasarkan data Direktorat Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian, kondisi pandemi COVID-19 berdampak langsung terhadap buah impor. Jumlahnya menurun tajam. Berdasarkan data BPS, impor buah-buahan pada bulan Februari pada tahun 2020 sebanyak 14,5 ribu ton, turun 45% dibandingkan impor di bulan sebelumnya. Kalau dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019, impor buah turun hingga 54%. Kondisi ini justru membuka peluang besar bagi buah-buahan lokal untuk mengisi pasar, menggantikan buah impor tersebut.

Telaga Nursery memiliki usaha kelengkeng itoh super lokal baik bibit, tabulampot maupun buah segar yang akan menjadi peluang bagus untuk ditindaklanjuti menggantikan kelengkeng impor di pasaran. Dari bulan sebelumnya kelengkeng Telaga Nursery sudah banyak produksi, bahkan sudah ada yang panen.

Namun penjualannya bisa saja terhambat akibat diberlakukannya social distancing dan juga lockdown dibeberapa wilayah. Saat ini permintaan terhadap start up mengalami peningkatan yang signifikan sehingga hal ini dapat menjadi peluang, memalui pasar online dapat menjadi terobosan dalam melakukan penjualan produk yang dihasilkan oleh Telaga Nursery dimasa pandemi Covid-19 ini.

Selain itu untuk terus menguasai pangsa pasar kelengkeng itoh super Telaga Nursery diperlukan juga penggunaan taknik pemasaran yang agresif untuk dapat memaksimalkan keuntungan di tengah pandemi Covid-19 yang sangat berpengaruh terhadap proyeksi penjualan. Kompetisi harga dan kompetisi teknologi menjadi upaya untuk menguasai pasar tersebut.

Pada kondisi yang dialami saat ini sebagai mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Mageleng yang melakukan kajian tugas akhir di Telaga Nursery dapat memberikan salah satu solusi untuk membantu dalam melakukan pemasaran online baik melalui facebook, instagram, ataupun website yang akan dilakukan usaha Telaga Nursery.

Dosen pembimbing tugas akhir di Polbangtan Yogyakarta Magelang, Gunawan Yulianto, Minggu (10/5/2020) mengungkapkan, dengan media dan strategi online marketing yang baik, maka Telaga Nursery dapat meningkatkan penjualan tanpa batasan ruang dan waktu. Selanjutnya, Telaga Nursery dapat mencoba sistem delivery yang baru baik dengan armada sendiri atau dengan jasa pengiriman produk.

"Selain itu, peningkatan SEO (Search Engine Optimization-red) juga diperlukan untuk memudahkan pelanggan dunia maya menemukan produk dari Telaga Nursery," ujar Gunawan.

Dalam lingkup digitalisasi atau online marketing yang akan dilakukan oleh Telaga Nursery, mahasiswa berperan bersama-sama sejumlah anggota Telaga Nursery dalam pembuatan website online marketing Telaga Nursery. Pengembangan sistem online ini diperlukan agar penjualan produk dapat terus berjalan ditengah-tengah terjadinya pandemi COVID-19.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, mengungkapkan tugas pertanian disaat pandemi ini harus lebih giat dan tetap produktif. Dimana para mahasiswa maupun penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya lahan masing – masing dapat berjalan dengan baik.(*/yve)