Tahun 2020 Seluruh Desa di Klaten Harus Punya BUMDes

Tahun 2020 Seluruh Desa di Klaten Harus Punya BUMDes

KORANBERNAS.ID -- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga dan pengentasan kemiskinan di pedesaan. Karenanya, seluruh desa di Kabupaten Klaten diharapkan telah memiliki BUMDes pada tahun 2020.

Demikian dikemukakan Bupati Klaten Sri Mulyani pada acara pemberian bantuan keuangan (bankeu) kepada pemerintah desa untuk pengembangan usaha BUMDes dan peresmian rumah situs dan waterpark Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan Klaten, Jumat (6/12/2019) siang.

Acara yang berlangsung di komplek waterpark Desa Wonoboyo itu dihadiri pimpinan organisasi pemerintah daerah (OPD) Kabupaten Klaten, para camat, kepala desa, direktur BUMDes dan pendamping desa se-Kabupaten Klaten itu juga ditandai dengan penyerahan seragam kepada para pendamping desa.

"BUMDes dibentuk sebagai perusahaannya milik desa. Jadi BUMDes harus dikembangkan dan dikelola dengan baik," kata bupati.

Di Kabupaten Klaten, kata bupati, saat ini sudah ada 300 BUMDes. Artinya, 91 desa lagi yang belum mendirikan BUMDes. Tahun 2020 seluruh desa ditargetkan telah mendirikan BUMDes sehingga jika itu tercapai maka BUMDes paling banyak di tanah air ada di Kabupaten Klaten.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes), Jaka Purwanto, menjelaskan hingga November 2019 tercatat sudah ada 300 BUMDes yang sudah berdiri di Kabupaten Klaten. Dengan kondisi wilayah Kabupaten Klaten yang terdiri dari 391 desa itu maka 91 desa belum mendirikan BUMDes. Tahun depan 91 desa itu ditargetkan sudah membentuk BUMDes.

Dari 300 BUMDes yang sudah berdiri, dapat diklasifikasikan 7 BUMDes kategori maju, 14 BUMDes berkembang, 150 BUMDes kategori menunggu dan 120 BUMDes kategori dasar.

Untuk mendirikan dan mengembangkan BUMDes di wilayahnya, Pemkab Klaten memberikan perhatian serius melalui pemberian bantuan. Namun bantuan itu akan dikucurkan tentunya melalui permohonan dan di verifikasi.

Pada tahun 2018, kata Jaka Purwanto, ada 97 proposal yang masuk dan diverifikasi. Hasilnya, hanya ada 42 proposal yang layak menerima bantuan keuangan masing-masing sebesar Rp 100 juta. Tahun 2018 ada 20 BUMDes yang telah menerima bankeu dan di tahun 2019 juga 20 BUMDes. Kemudian di tahun 2020 direncanakan 2 BUMDes dan 97 BUMDes lainnya belum menerima alias menunggu.

Mantan Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan mantan Camat Jatinom itu menambahkan, bantuan tersebut bertujuan memberi stimulasi ke desa untuk pengembangan usaha BUMDes.

Bersamaan dengan pemberian bantuan keuangan kepada 20 pemerintah desa untuk pengembangan usia BUMDes, juga dilakukan peresmian rumah situs dan waterpark Desa Wonoboyo oleh bupati.

Kepala Desa Wonoboyo, Supardiyono, menjelaskan alasan dibangunnya rumah situs dan waterpark untuk menjadikan kawasan itu sebagai destinasi wisata. Apalagi pada tahun 1990 di sekitar kawasan itu pernah ditemukan puluhan kilogram perhiasan emas peninggalan kerajaan abad VIII oleh warga yang menggali tanah. Kini temuan itu disimpan di monumen nasional.

"Dulu lokasi ini tanah kas tidak produktif yang jika disewa dalam setahun hanya menerima lima juta (rupiah). Setelah dihitung-hitung dan dipikir-pikir, muncul gagasan membangun tempat wisata," ujarnya.

Pembangunan kawasan itu dilakukan selama 3 tahun sejak 2017 hingga 2019 dengan anggaran Rp 1,750 miliar. Setelah diresmikan oleh bupati pada Jumat (6/12/2019) siang, maka pekan depan kawasan itu sudah dibuka untuk umum. (eru)