Sosialisasi Pemilu 2024, KPU Bantul Gelar Kirab

Pemilu itu sebagai sarana integrasi bangsa bukan menjadikan perpecahan.

Sosialisasi Pemilu 2024, KPU Bantul Gelar Kirab
Para ketua parpol foto bersama maskot pemilu dari KPU Bantul berrnama Sura  dan Sulu. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul menggelar  kirab dengan tema Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa, Senin (23/10/2023) sore. Kirab ini merupakan kelanjutan estafet setelah KPU Kota Yogyakarta menyerahkan pataka ke KPU Bantul.

Start dari Kantor KPU Bantul di Jalan Wkahid Hasyim Sumuran Palbapang, peserta kirab menuju Pendopo Parasamya dengan jarak sekitar dua kilometer, diikuti komisioner KPU Bantul, PPK dan PPS se-Bantul serta para pelajar sebagai representasi  pemilih pemula. Turut dikirab adalah 18 bendera partai politik (parpol) yang akan berlaga pada Pemilu 2024.

Selain itu, juga dimeriahkan kelompok kesenian jatilan serta pertunjukan tari tradisional. Sampai pendopo rombongan diterima Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih dan jajaran Forkompnda Bantul.

Acara diisi dengan deklarasi pemilu sebagai sarana integrasi bangsa dipimpin Plt Ketua KPU Bantul Joko Santoso M Hi dan diikuti semua peserta termasuk 18 ketua parpol yang hadir di lokasi.

Deklarasi pemilu sebagai sarana integrasi bangsa dipimpin Plt Ketua KPU, Joko Santoso. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Acara dilanjutkan penandatanganan deklarasi oleh semua pihak terkait. Juga pembagian maskot Sura (Suara Rakyat) dan Sulu (Suara Pemilu) kepada para ketua parpol di Bantul.

"Kirab ini  bertujuan untuk mensosialisasikan Pemilu yang akan digelar 14 Februari 2024. Juga bagaimana pemilu itu sebagai sarana integrasi bangsa bukan menjadikan perpecahan," kata Joko.

Melengkapi rangkaian acara itu dilaksanakan berbagai kegiatan mulai dari sosialisasi ke pasar tradisional, perguruan tinggi, pesantren dan pelantikan hasil pemilu OSIS. Barulah tanggal 29 Oktober dilakukan estafet ke KPU Kulonprogo.

Bupati mengatakan acara kirab ini diharapkan meningkatkan kedewasaan berdemokrasi seluruh masyarakat.

Tari ditampilkan saat acara kirab KPU Bantul di Pendopo Parasamya. (istimewa)

"Kami menyambut baik dan apresiasi kepada KPU yang aktif memberikan informasi kepada masyarakat. Dengan estafet pemilu ini diharapkan meningkatkan pengetahuan masyarakat, kepedulian  dan pada akhirnya partisipasi  juga meningkat,” ujarnya.

"Pemilu menjadi momentum istimewa bagi seluruh lapisan masyarakat karena melalui pemilu ini menjadi sarana masyarakat untuk memilih, menyatakan pendapat dan berpartisipasi sebagai bagian penting dari negara yang akan turut serta dalam menentukan nasib bangsa di masa depan," tambahnya.

Ketua KPU DIY Ahmad Sidqi mengatakan kirab dimulai sejak 14 Februari 2023 dan  diluncurkan dari tujuh titik di Indonesia. Mulai  dari Sumatera, Aceh, Papua dan NTB. Kemudian kirab tersebut bergeser ke daerah.

"Sebelumnya dari Klaten ke Sleman lalu Kota  Yogyakarta dan selama enam hari berkeliling Kota Yogyakarta. Setelahnya estafet dilaksanakan  ke Bantul. Ibarat hajatan, manten-nya adalah partai politik," kata Ahmad Sidqi.

Tujuan  kegiatan sesuai tema adalah bagaimana pemilu sebagai sarana integrasi bangsa dan  tidak ingin  ada terbelah secara sosial. Tapi bagaimana persatuan dan kesatuan bangsa bisa terjaga.

"Pada akhirnya nanti kirab akan finish di Jakarta. Selanjutnya dilaksanakan deklarasi kampanye damai sebelum tahapan masa kampanye di antaranya oleh partai politik, pasangan Capres-Cawapres maupun calon perseorangan DPD," katanya. (*)