Penetapan Pimpinan DPRD Sleman Ditunda, PKB Protes Keaslian Surat

Bukan masalah siapa yang jadi tetapi prosedur harus dijalankan.

Penetapan Pimpinan DPRD Sleman Ditunda, PKB Protes Keaslian Surat
Rapat Paripurna pengumuman calon pimpinan Definitif DPRD Sleman, Rabu (2/10/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Rapat Paripurna (Rapur) pengumuman calon Pimpinan Definitif DPRD Sleman masa jabatan 2024 -2029 yang berlangsung Rabu (2/10/2024) akhirnya ditunda karena muncul protes dari salah seorang anggota Fraksi PKB yang mempertanyakan keaslian surat keputusan terkait usulan nama wakil ketua DPRD Sleman dari Fraksi PKB.

Sebelumnya, di dalam surat bertanda tangan Ketua dan Sekretaris DPC PKB Sleman disebutkan nama pimpinan yang ditetapkan oleh partai adalah Ani Martanti.

Wawan Prasetia selaku anggota DPRD Sleman dari Fraksi PKB menyampaikan interupsi bahwa ada urutan menjadi wakil pimpinan. “Bukan masalah siapa yang jadi tetapi prosedur harus dijalankan,” ujarnya.

Wawan mengungkapkan, beberapa waktu lalu dia dihubungi oleh DPC PKB untuk diajak ke Jakarta mengambil SK sekaligus menghadap Dewan Syura. Namun dalam perkembangannya, Dewan Syura menyampaikan bahwa SK sudah diambil oleh seseorang.

Skorsing

Menanggapi protes itu, Ketua Sementara DPRD Sleman sekaligus pimpinan rapur, Gustan Ganda, menskors rapat untuk memberikan waktu kepada Fraksi PKB berkomunikasi dengan pimpinan partai bersangkutan. Setelah kurang lebih 15 menit skorsing rapat dilanjutkan kembali.

Hasilnya, Fraksi PKB tidak menyepakati terkait surat yang telah disampaikan. "Saya menghormati hal itu. Untuk membahas lebih lanjut surat dari PKB dan perlu komunikasi dengan DPC, maka rapur ditunda dan menunggu jadwal," kata Gustan.

Sedangkan Ani Martanti mengatakan, di dalam partai PKB terdapat Uji Kompetensi Kelayakan (UKK) bagi calon pimpinan. "UKK rekomendasi dari DPC dan itu ada tata tertibnya," kata Ani.

Di Kabupaten Sleman terpilih tiga nama yang memiliki suara terbanyak. Setelah itu, rekomendasi dikirim ke DPW kemudian diserahkan ke DPP PKB.

Nomor pribadi

Menurut Ani, dari DPP undangan untuk mengikuti UKK dikirim ke nomor pribadi masing-masing bukan melalui DPW. Ketiga nama tersebut hadir semua. Setelah UKK pertama, kemudian diumumkan hasilnya untuk ujian kedua.

“Di UKK kedua itu, ternyata yang dari Sleman hanya saya saja dan mengikuti ujian itu. Selesai ujian UKK kedua, saya di WA kembali untuk mengambil SK di Jakarta," kata Ani. (*)