Shelter Isoter di Sleman Mulai Diaktifkan

Shelter Isoter di Sleman Mulai Diaktifkan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, meminta Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 untuk mendorong pasien positif ke isolasi terpusat. Kapasitas daya tampung Isoter jika dimungkinkan juga akan ditambah untuk menampung pasien tanpa gejala atau gejala ringan yang fasilitas rumahnya tidak memadai.

"Pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah akan tetapi kondisi rumah tersebut tidak memenuhi persyaratan agar dapat dipindahkan ke Isoter. Jika yang bersangkutan menolak, dapat dijemput dengan dibantu oleh jajaran TNI dan Polri," kata Kustini, Selasa (8/2/2022).

Bupati Kustini juga meminta Satgas Covid-19 di tingkat Kalurahan agar memantau perkembangan kesehatan warga terkonfirmasi Covid-19 yang isolasi mandiri (Isoman) sekaligus memastikan rumah isolasi mereka memenuhi kriteria.

"Jika ada pasien yang melakukan Isoman di rumah, akan tetapi kondisi rumah tersebut tidak memenuhi persyaratan agar dapat dipindahkan ke Isoter (isolasi terpadu)," kata Kustini.

Pasien yang Isoman di rumah yang tidak memenuhi persyaratan harus dibujuk dan dirujuk ke Isoter dengan dibantu Satgas Kalurahan, termasuk di dalamnya Puskesmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, aturan Isoman tercantum dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.

Syarat klinis pasien yang harus dipenuhi antara lain pasien harus berusia 45 tahun ke bawah, tidak memiliki komorbid, dapat mengakses telemedicine atau layanan kesehatan lainnya dan berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum diizinkan ke luar.

Syarat yang harus dipenuhi di rumah adalah pasien harus dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik lagi jika lantai terpisah, ada kamar mandi di dalam rumah terpisah dengan penghuni rumah lainnya, dapat mengakses pulse oksimeter.

Saat ini, Satgas Covid-19 Kabupaten Sleman telah mengaktifkan shelter isolasi terpadu (Isoter) di Asrama Haji Sleman dan Rusunawa Gemawang.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, menuturkan belakangan ini kasus Covid -19 di Kabupaten Sleman terus meningkat cukup signifikan. “Jika bulan Januari lalu jumlah penambahan kasus Covid di Sleman selalu kurang dari 10 kasus per hari, namun selama Februari ini penambahan selalu lebih dari 100 kasus per hari," kata Cahya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka semua rumah sakit milik pemerintah di Sleman diwajibklan menambah tempat tidur paisen Covid-19, minimal 30 persen dari seluruh tempat tidur yang ada. Sementara untuk rumah sakit swasta diwajibkan menyiapkan tempat tidur pasien Covid-19 minimal 20 persen dari jumlah tempat tidur pasien yang ada.

“Selain itu, Dinas kesehatan Kabupaten Sleman juga mempercepat penyelesaian vaksinasi dosis dua bagi kalangan anak, dan mempercepat vaksinasi dosis ketiga bagi kalangan lansia,” tambah Cahya. (*)