Separuh Hidupnya untuk Seni Rambut Gimbal

Iwan memiliki dorongan untuk menjajal teknik baru.

Separuh Hidupnya untuk Seni Rambut Gimbal
Agustinus Iwan Gus Harjanto merapikan potongan sulur rambut gimbal dengan mesin ciptaannya. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Agustinus Iwan Gus Harjanto (42), telah menyumbangkan setengah hidupnya untuk seni yang unik, yakni menggimbal rambut atau yang lebih dikenal dengan dreadlock. Debutnya dimulai sejak masa remajanya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kisah Iwan bermula ketika dia terpikat oleh tren dreadlock pada era 90-an. Waktu itu, pengaruh dari musisi legendaris reggae, Bob Marley, merambah ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Gaya ikonik ini memengaruhi sejumlah musisi Indonesia, termasuk Slank dan Imanez.

Iwan tumbuh dengan musik reggae yang sering diputar oleh kakaknya. Dia pun tak bisa menghindari pesona gaya rastafarian tersebut.

"Masku sering muter reggae, krungune asik. Teman-temannya nongkrong ana sing gimbal," kenang Iwan saat ditemui di rumahnya tak jauh dari Pabrik Gula Madukismo Bantul, Kamis (21/9/2023) petang.

ARTIKEL LAINNYA: Ngangkring Art Festival: Merayakan Seni Musik Sembari Jajan di Angkringan

Meskipun kakaknya telah mahir dalam seni menggimbal rambut, teknik yang digunakan masih eksperimental. Beberapa orang mencoba menggunakan lilin mentah, beberapa lainnya memilih bir, bahkan ada yang menggunakan kompon karet yang biasa digunakan oleh penambal ban.

Namun, Iwan memiliki dorongan untuk menjajal teknik baru. Dia mulai mengumpulkan sisa-sisa rambut dari salon Sang Ibu untuk melakukan eksperimen. "Waktu kuwi ngumpulin sisa potongan rambut dari salon Ibu, untuk dicoba gimbal," kata dia.

Setelah berbagai percobaan, dia akhirnya menemukan teknik sasak menggunakan jarum sulam yang dimodifikasi. Kakaknya yang memiliki jejaring skuteris dan musisi lokal ikut membantu mempromosikan keterampilan Iwan kepada teman-temannya.

Seiring berjalannya waktu, Iwan berhasil membangun basis pelanggan yang kuat. Karena pemalu, Iwan lebih memilih berada di balik layar yaitu menyediakan rambut gimbal untuk para profesional di industri rambut.

ARTIKEL LAINNYA: Direspons Luar Biasa, Lomba Gobak Sodor Antar OPD Pemda DIY 25-26 September 2023 di GOR Among Raga

"Satu sulur rambut gimbal dijual seharga 10 sampai 20 ribu rupiah. Ada yang beli aja, tapi ada juga yang minta sekalian dipasangke," ujar pria yang akrab dipanggil Ipung Gimbal oleh teman-temannya ini.

Selain itu, dia juga sering dipanggil untuk membantu menggimbal rambut asli di gerai. Atas kemampuannya ini, Iwan mendapatkan upah berdasarkan jumlah sulur rambut yang berhasil dikerjakan.

Takdir tragis menimpa Iwan pada 2016. Dia terjatuh dari lantai dua saat ikut membantu saudaranya membangun rumah. Kecelakaan itu mengakibatkan luka serius pada tangan Iwan.

Sejak itu, dia tidak lagi bisa menggimbal rambut seperti keahliannya yang dulu. Iwan pun harus merelakan rambut gimbalnya yang telah lama dirawat untuk dipotong.

ARTIKEL LAINNYA: PPP DIY Memberangkatkan Lima Jamaah Umrah

Meskipun terpuruk, kejadian ini memicu semangat kreatifnya. Dia memutuskan menciptakan alat yang dapat membantunya kembali mengerjakan hobi menggimbal rambut.

Melalui beberapa percobaan yang tak berhasil, Iwan menemukan solusi dengan memodifikasi dinamo penggerak bekas printer, yang menurutnya ideal untuk tugas menggimbalnya.

Iwan, yang memiliki latar belakang pendidikan di Sekolah Teknik Mesin (STM), terus menguji dan menyempurnakan alatnya hingga menemukan komposisi kecepatan dan kekuatan yang sempurna.

"Sering gagal, tak terhitung berapa yang gagal. Berbagai macam dinamo barang-barang elektronik wis dicoba. Akhirnya bekas printer ini yang paling tepat," ucapnya.

Meskipun jumlah pelanggan yang di-handle Iwan tidak sebanyak dulu, semangatnya tetap menyala. Bahkan, kini dia mencoba peruntungan dengan menjual rambut gimbal jadi di platform e-commerce. Kini Iwan melayani pesanan rambut gimbal atau mengerjakan jasa menggimbal rambut di rumahnya. (*)