Harga Gula Pasir Masih Fluktuatif, Pedagang Cemas

Harga Gula Pasir Masih Fluktuatif, Pedagang Cemas

KORAN BERNAS.ID, KLATEN--Harga gula pasir di pasar tradisional di Klaten masih belum stabil. Meski pedagang mengaku harga gula pasir telah turun di tingkat distributor, namun di eceran masih dijual pada kisaran harga Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogramnya.

Seperti di Pasar Gabus Jatinom misalnya, beberapa pedagang menjual gula pasir dengan harga Rp 16.200 per kilogramnya. Harga tersebut, kata pedagang sudah mengalami penurunan bila dibandingkan hari-hari sebelumnya.

“Memang untuk hari ini sudah turun. Kami menjual eceran dengan harga 16.200 per kilogram. Harga satu karungpun sudah turun,” ujar sejumlah pedagang kios di Pasar Gabus Jatinom, Jumat (13/3/2020).

Turunnya harga gula di tingkat distributor disambut positif oleh pedagang dan masyarakat. Mereka berharap, agar harga kebutuhan pokok masyarakat bisa kembali normal.

Sebab jika harga gula tidak ada penurunan, dikhawatirkan tidak ada warga yang membeli.

“Sebelum naik kemarin lumayan banyak yang bisa dijual. Tapi sejak harga gula naik, dalam sehari belum tentu terjual 5 kilo. Karena warga belinya seperempat kilo dan setengah kiloan saja,” kata Rohmi.

Di Pasar Kraguman Jogonalan, gula pasir rata-rata dijual dengan harga Rp 17 ribu per kilogram. Kondisi itu berlangsung sejak hari Jumat pekan lalu.

“Sekarang harga dari distributor sudah turun. Kalau kemarin saya beli 810 ribu per karung berisi 50 kilogram, tapi tadi sudah turun jadi 780 ribu. Tapi tetap saya jual per kilonya 17 ribu. Sebab butuh biaya tenaga dan plastik juga untuk pengemasan,” ujar Ny Sani, pedagang gula pasir Pasar Kraguman.

Meski harga gula belum stabil, stok di kalangan pedagang di dua pasar tersebut tetap ada, meski tidak sebanyak saat harganya masih normal.

Kepala UPTD Pasar Wilayah V Jogonalan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Klaten, Dwi Harnani mengatakan, terkait kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di wilayahnya, rutin dilaporkan ke Bidang Perdagangan Disdagkop UKM.

“Lurah pasar rutin cek harga dan dilaporkan ke Bidang Perdagangan,” ujar mantan Kasubag Tata Usaha UPTD Pasar Wilayah V itu. (SM)