Bulan Dana PMI Sleman Tahun 2025 Ditargetkan Rp 1,5 Miliar
Kebutuhan darah di Sleman mencapai 3.500 kantong setiap bulannya. Pemenuhan kebutuhan darah tersebut di upayakan melalui pendonor darah suka rela di Kabupaten Sleman yang mencapai 2.500 kantong per bulan serta droping dari PMI kabupaten lain sebanyak 1000 kantong perbulan
KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman menargetkan pengumpulan dana minimal Rp1,5 miliar dalam pelaksanaan Bulan Dana PMI tahun 2025. Bulan Dana PMI Sleman akan dilaksanakan selama 6 bulan mulai tanggal 1 Juli 2025 sampai 31 Desember 2025.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman sekaligus Ketua Bulan Dana PMI Sleman tahun 2025, Susmiarto menegaskan bahwa bulan dana PMI bukan sekadar penggalangan dana, tetapi gerakan bersama untuk menumbuhkan kesadaran, kepedulian, dan solidaritas lapisan masyarakat dalam mendukung tugas-tugas kemanusiaan.
“Melalui Bulan Dana PMI, kita diajak ikut berkontribusi, demi kelangsungan berbagai program kemanusiaan yang sangat dibutuhkan masyarakat,” kata Susmiarto pada launching Bulan Dana PMI Sleman tahun 2025 di Aula lantai 3 Setda Sleman, Selasa (1/7/2025).
Pemerintah Kabupaten Sleman, lanjut Susmiarto, memberikan apresiasi kepada PMI Sleman yang telah menunjukkan kiprah luar biasa dalam berbagai aksi kemanusiaan.
“Inilah cerminan sejati semangat kemanusiaan yang harus kita jaga dan rawat bersama,” tutur Susmiarto.
Lebih lanjut, Susmiarto mengatakan, bahwa PMI Sleman telah menjadi ujung tombak dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat, saat bencana alam, kecelakaan, maupun kondisi darurat lainnya.
“Tidak hanya itu, PMI juga aktif dalam kegiatan donor darah, pelayanan kesehatan, edukasi masyarakat, serta penguatan kapasitas relawan,” ungkapnya.
Susmiarto menegaskan, bahwa Bulan Dana PMI Sleman tahun 2025, dilaksanakan selama enam bulan, terhitung sejak 1 Juli sampai dengan 31 Desember 2025.
“Tersedia kupon mulai dari Rp2.000,- sampai dengan Rp50.000,- dengan target minimal Rp1,5 miliar, mohon disosialisasikan ke warga dengan baik,” pesan Susmiarto.
Sedang Bupati Sleman Harda Kiswaya dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Susmiarto mengatakan apresiasi patut diberikan kepada PMI Kabupaten Sleman yang telah menunjukkan kiprahnya yang luar biasa dalam berbagai aksi kemanusiaan.
PMI Kabupaten Sleman selalu hadir di garis depan, tanpa pamrih, tanpa membedakan suku, agama, ras, ataupun golongan. Inilah 2 cerminan sejati semangat kemanusiaan yang harus dijaga dan dirawat bersama.
Perlu diketahui bahwa kebutuhan darah di Sleman mencapai 3.500 kantong setiap bulannya. Pemenuhan kebutuhan darah tersebut di upayakan melalui pendonor darah suka rela di Kabupaten Sleman yang mencapai 2.500 kantong per bulan serta droping dari PMI kabupaten lain sebanyak 1000 kantong perbulan.
“Oleh karena itu melalui kesempatan ini saya mengudang seluruh ASN dan masyarakat Sleman untuk turut berpartisipasi memenuhi panggilan kemanusiaan dengan aksi donor darah di PMI Sleman,” tulis Harda.
PMI lanjut Harda yang merupakan organisasi sosial kemanusiaan selama ini telah menjadi ujung tombak dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat, khususnya di saat-saat genting seperti bencana alam, kecelakaan, maupun kondisi darurat lainnya.
Tidak hanya itu, PMI juga aktif dalam kegiatan donor darah, pelayanan kesehatan, edukasi masyarakat, serta penguatan kapasitas relawan. Peran dan kontribusi PMI bagi kemanusiaan sangatlah besar, sehingga sangat wajar jika masyarakat dapat menyisihkan sedikit dari hartanya untuk disumbangkan ke PMI guna membantu warga masyarakat yang membutuhkan.
Ketua PMI Sleman, Mafilindati Nuraini, mengharapkan partisipasi masyarakat Sleman, baik jajaran pemerintah, instansi swasta, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, komunitas, maupun masyarakat umum untuk menyukseskan Bulan Dana PMI tahun 2025.
“Mari kita sisihkan sebagian rezeki, kita galang solidaritas dan kemanusiaan, serta kita tanamkan kepedulian kepada sesama,” kata Linda panggilan Mafilindati Nuarini.
Linda juga mengatakan bahwa PMI Sleman akan mempertanggungjawabkan dana yang diperoleh secara transparan dan akuntabel.
“Dengan transparansi, kepercayaan masyarakat akan semakin meningkat seiring dengan pemanfaatan dana PMI yang tepat sasaran,” jelas Linda.
PMI Sleman, lanjut Linda, telah diaudit oleh auditor eksternal dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sejak tahun 2015 sampai tahun 2025. (*)