Seni Kerajinan Makrame Memanfaatkan Tali dan Benang, Hasilnya Sangat Indah

Seni Kerajinan Makrame Memanfaatkan Tali dan Benang, Hasilnya Sangat Indah

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- BMT Artha Amanah Sanden Bantul melalui Divisi Maal mengadakan pelatihan pemberdayaan kerajinan makrame di dusun Kepiton Kalurahan Banjarasri Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo Rabu (17/11/2021).

Kepala Kantor Lazismu BMT Arta Amanah Sanden, Muhamad Farid Hadianto, mengatakan pihaknya melakukan pemberdayaan masyarakat di Kapanewon Kalibawang, Samigaluh dan Kokap sebagai tanggung jawab sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Kulonprogo.

“Hari ini sudah mengawali di Dusun kepiton Kalurahan Banjarasri Kapanewon Kalibawang Kulonprogo dengan pelatihan makrame,  dengan 20 peserta prasejahtera,” kata Farid.

Pelatihan ini merupakan pembinaan kepada masyarakat untuk menandai launching Kantor BMT Arta Amanah pada awal tahun 2022 di Jalan Mandung Terbah Pengasih. Ini merupakan bentuk komitmen ikut berperan membangun Kulonprogo dengan pemberdayaan masyarakat. “Harapan kami dengan adanya pelatihan ini akan terbangun ekonomi dengan kerajinan makrame bagi pesertanya,” jelas Farid.

Selain pelatihan makrame di Kalibawang, BMT ini juga akan mengadakan pelatihan di Samigaluh dan Kokap. “Hari Rabu (24/11/2021) akan diadakan pelatihan pemberdayaan usaha dawet Bayat di Dusun Suren Kalurahan Pagerharjo Samigaluh dan Rabu (8/12/2021) diadakan pelatihan pembuatan keripik singkong di Dusun Kalibuko 2 Kalurahan Kalirejo Kokap masing-masing 20 peserta,” tambahnya.

Ketua Pengurus KSPPS BMT Artha Amanah Sanden, Bambang Edi Asmoro, menjelaskan pelatihan pemberdayaan kerajinan makrame adalah rangkaian persiapan peresmian BMT Arta Amanah Sanden Kantor Cabang Kulonprogo yang direncanakan awal 2022.

“Pelatihan ini merupakan kegiatan awal kami di Kulonprogo. BMT kami memang mempunyai ketertarikan terhadap pemberdayaan masyarakat dan calon anggota yang belum punya usaha. Mereka kami fasilitasi agar mempunyai usaha,” jelasnya.

Dari hasil survei, pihaknya melihat kebutuhan masyarakat di Kalibawang berupa pelatihan pemberdayaan makrame.

“Pelatihan ini harapannya suatu saat mereka jadi pioner mengembangkan pelatihan dan usaha makrame. Kami berharap kerajinan makrame di Kulonprogo khususnya Kapanewon Kalibawang semakin besar sehingga mampu meningkatkan perekonomi masyarakat,” harap Bambang Edi.

Hadir dalam pemantauan pelatihan Kabid Kelembagaan dan Pengawasan  Dinas Koperasi UMKM Kulonprogo, Ambar Utami, Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Kalibawang Wahyu Wibowo dan Lazismu Daerah Kulonprogo, Purwanto.

Tali dan benang

Koordinator Pelatihan Pemberdayaan Kerajinan makrame Nurhandayani Septiana menerangkan makrame adalah seni kerajinan yang memanfaatkan tali dan benang untuk menciptakan aneka ragam aksesoris dan produk.

“Seni ini juga merupakan salah satu contoh seni rupa terapan. Awalnya kerajinan ini bermula dari teknik tali temali yang berhubungan dengan ikat dan simpul menyimpul. Dalam perkembangannya makrame digunakan untuk membuat benda-benda fungsional dan benda hias yang memiliki nilai seni maupun kreasi yang sangat indah,” terangnya.

Sedangkan Ambar Utami menyatakan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo sangat mengapresiasi BMT Arta Amanah bersama Lazismu Kulonprogo yang peduli memberikan pelatihan kepada warga prasejahtera.

“Dengan pelatihan kerajinan ini kami berharap masyarakat akan terangkat perekonomiannya dan suatu saat muncul pengusaha-pengusaha kerajinan makrame di wilayah Kulonprogo utara,” terang Ambar.

Peserta pelatihan, Sari, warga Dusun Kedondong Kalurahan Banjararum Kapanewon Kalibawang mengatakan dirinya mengikuti pelatihan untuk menambah pengetahuan agar bisa menambah penghasilan guna membantu perekonomian keluarga.

“Bekal keterampilan ini semoga bisa bermanfaat untuk menambah penghasilan sehingga bisa membantu suami untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan ini bisa dilakukan di rumah sambil momong anak,” kata Sari.

Hobi makrame yang sempat memudar cukup lama kini kembali digemari masyarakat dan kembali marak diperjualbelikan. Beberapa pihak kemudian mengadakan pelatihan untuk mempelajari makrame.

Dampak dari Covid-19 membuat masyarakat harus berkerja dari rumah hal itu dapat mengakibatkan stress. Pelatihan pembuatan hiasan dinding makrame dan gantungan pot makrame dapat menjadi salah satu cara mengurangi stres dan meningkatkan kreativitas serta menjadi peluang usaha. (*)