Senam Olah Nafas Semakin Diminati, PKBSI Kota Yogyakarta Gelar Latihan Bersama Bio Energy Power

Perpaduan antara tarikan nafas, tahan nafas dan buang nafas serta gerakan tangan membuat tubuh terasa segar dan fit.

Senam Olah Nafas Semakin Diminati, PKBSI Kota Yogyakarta Gelar Latihan Bersama Bio Energy Power
Suasana Latbergab Bio Energy Power yang digelar PKBSI Kota Yogyakarta, Selasa (25/2/2025), di Aula ASMI Santa Maria Kota Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Tidak kurang 311 peserta yang rata-rata lanjut usia (lansia) mengikuti Latihan Bersama Gabungan (Latbergab) Bio Energy Power Zona Yogyakarta Utara, Selasa (25/2/2025), di Aula ASMI Santa Maria, Jalan Bener Tegalrejo Yogyakarta.

Melihat antusiasme peserta latihan yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Komunitas Bio Energy Power Seluruh Indonesia (PKBSI) Kota Yogyakarta kali ini menunjukkan senam terapi Olah Nafas-Olah Gerak Bio Energy Power atau ON-OG BEP semakin diminati.

Selain ringan dan menyenangkan, juga tidak memberatkan bagi mereka yang sudah berumur. Peserta cukup duduk di kursi yang ditata dan diatur jaraknya, kemudian mengikuti gerakan instruktur. Perpaduan antara tarikan nafas, tahan nafas dan buang nafas serta gerakan tangan membuat tubuh terasa segar dan fit.

Menariknya, latihan bertema Merajut Ulang Kesehatan Bangsa itu juga dihadiri sejumlah mantan pejabat sebut saja di antaranya Ir Gatot Saptadi yang pernah menjabat Sekda DIY dan kini memimpin PKBSI Wilayah DIY.

Pemanasan sebelum dimulainya Latbergab Bio Energy Power. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Ada juga Ir Pudjoko Dipl HE dari Yayasan BEP Indonesia, Ir Isnindarwati  MPd dari PKBSI Pusat, Poernomo SH dari  Yayasan BEP Indonesia Wilayah DIY. Kemudian, Ketua PKBSI Kab Sleman Ir Sri Agustini Sulandari MSi maupun Budi Santoso dari Kormi (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Kota Yogyakarta

Tak ketinggalan, juga ikut bergabung mengikuti latihan adalah Pengurus PKBSI Kota Yogyakarta, pelatih se-Kota Yogyakarta, Semua Ketua Rumah Sehat (RS) Wilayah Zona Yogyakarta Utara, seluruh Ketua RS Wilayah Zona Yogyakarta Selatan maupun BEPers, sebutan untuk  pegiat olahraga tersebut.

Ketua PKBSI Kota Yogyakarta Drs Totok Sudarwoto menyatakan Latbergab diikuti BEPers dari tujuh Rumah Sehat Zona Yogyakarta Utara. "Sedangkan delapan Rumah Sehat Zona Yogyakarta Selatan yang dikoordinasi oleh Ibu Dokter Isdiyati telah melaksanakan latihan bersama pada 21 Desember 2024 di nDalem Pakuningratan," ungkapnya.

Latbergab merupakan kelanjutan dari gebrakan yang dilaksanakan sejak 15 Oktober 2024, di mana diawali dari Yogyakarta yang istimewa telah bertebaran papan nama PKBSI dan papan nama Rumah Sehat BEP lengkap dengan SK MenkumHAM, sebagai eksistensi dan legalitas PKBSI dan Yayasan BEP Indonesia dalam rangka "Merajut Ulang Kesehatan Bangsa".

Penyerahan SK untuk Rumah Sehat yang baru berdiri oleh Ketua PKBSI Wilayah DIY, Gatot Saptadi. (sholihul hadi/koranbernas.id)

"Kita bangga ternyata tujuan mulia BEP sama dengan tujuan Visi Misi Jogja Sehat dari Bapak Walikota Yogyakarta terpilih. Jadi, marilah kita tumbuh kembangkan BEP dan Jogja Sehat. Mari kita jemput Indonesia Bugar 2045," ujarnya.

Ketua PKBSI Wilayah DIY Gatot Saptadi memberikan apresiasi digelarnya Latbergab. Saat ini di DIY terdapat tiga cabang PKBSI yaitu Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul.

Baginya, keberadaan 26 Rumah Sehat yang rutin mengadakan latihan merupakan ujung tombak bagi pembentukan masyarakat sehat. Ini sejalan dengan visi misi Kemenpora maupun komitmen kuat Presiden RI untuk menyehatkan bangsa dengan Merajut Ulang Kesehatan Bangsa.

Tak heran, jumlah BEPers semakin bertambah. "Latihan ini merupakan niat baik kita semua menuju sehat. Dengan jumlah BEPers sekitar 1.000 , perkembangannya luar biasa. Ternyata warga DIY sangat cinta kesehatan,"  kata Gatot.

Sesi foto bersama usai pembukaan Latbergab Bio Energy Power. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Ke depan, dia berkomitmen meningkatkan kualitasnya. "Kami bisa memfasilitasi ToT dan pengadaan kartu anggota. Silakan berlatih terus," pintanya.

Sependapat, Budi Santoso dari Kormi Kota Yogyakarta menyatakan sehat adalah nikmat yang tak ternilai. Selain  merasa bangga melihat peserta penuh antusiasme mengikuti Latbergab, kegiatan ini juga bagian penting untuk mempertahankan angka harapan hidup warga DIY tertinggi di Indonesia.

Dia sepakat olahraga tidak hanya sebagai gaya hidup tetapi juga kebutuhan. Semakin banyak berdiri Rumah Sehat maka semakin banyak yang bergabung. Dengan begitu, tingkat kesehatan dan kebugaran masyarakat meningkat, secara otomatis produktivitasnya semakin tinggi.

Di negara maju berjalan kaki 10 ribu langkah setiap hari adalah hal biasa. Merujuk data Kemenkes, di Indonesia rata-rata masih pada angka 3 ribu langkah sehari. "Kita bantu pemerintah dengan gerakan hidup sehat minimal melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari," ujarnya.

Pada momentum Latbergab kali diserahkan Surat Keputusan berdirinya dua Rumah Sehat yang baru, sehingga total menjadi 28 Rumah Sehat. Tampak hadir pula, Brand Ambassador BEPers Kota Yogyakarta, Yani Saptohoedojo. (*)