Sejak 1998, Sonora Galang Donasi Melalui Rekening Peduli

Sejak 1998, Sonora Galang Donasi Melalui Rekening Peduli

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Jaringan Radio Sonora, sejak tahun 1998 menggalang donasi melalui Rekening Sonora Peduli. Dengan jaringan 33 radio di 21 kota, bagian dari KG Radio Network ini berhasil menggalang kepedulian pendengar, untuk bersama-sama peduli dengan kemanusiaan. Utamanya adalah penyaluran bantuan untuk para korban bencan alam. Yang terkini, Sonora juga ikut berkiprah memerangi sebaran virus Covid-19.

Melalui rilis terkait peringatan Ulang Tahun Sonora yang ke-49, KG Radio Network Vice Director Viliny Lesmana mengatakan, pandemi Covid 19 yang tengah dialami dunia dan Indonesia, tidak menyurutkan semangat untuk terus menyebarkan kebaikan. Sejak hadir 8 Agustus 1972 lalu, Radio Sonora konsisten menyampaikan optimisme, semangat dan harapan baik bagi pendengarnya.

“Sampai saat ini, kami memiliki jaringan radio di 12 kota di Indonesia dengan 33 kantor. Sebagai media massa, Sonora menjalankan perannya sebagai pilar keempat demokrasi, yaitu dengan melakukan kontrol sosial terhadap pemerintah untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat banyak. Peran ini dilakukan dengan aktif menyampaikan informasi dan berita berdasarkan fakta dan data yang ada, agar pengambil kebijakan di negeri ini dapat mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan rakyat,” katanya.

Terkait peran sosial, Sonora kata Vili, memerankan diri sebagai wadah untuk orang banyak yang ingin berbagi. Sejak 23 tahun silam, jaringan radio ini rutin menyalurkan berbagai bantuan ke seluruh negeri ketika bencana melanda. Donasi berasal dari para pendengar yang mempercayakan dana mereka melalui Sonora.

Baru-baru ini, Radio Sonora menyalurkan bantuan berupa donasi untuk pembangunan kembali RS Apung Dr. Lie Dharmawan yang terbakar dan tenggelam pada tanggal 16 Juni 2021 ketika sedang memberikan pelayanan di NTB. Donasi juga disalurkan kepada Wisma Samadi Klender, pimpinan Romo Yustinus Adriyanto yang menyulap wisma retretnya menjadi tempat isolasi mandiri pasien Covid 19 bergejala ringan dan sedang.

“Kami juga ikut berperan untuk RS Bukit Lewoleba Nusa Tenggara Timur yang sedang membangun instalasi khusus Covid 19 Agustus ini, untuk menampung pasien terpapar Covid 19 di NTT yang semakin meningkat jumlahnya. Hal ini akibat dampak dari bencana meletusnya Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur dan banjir bandang yang melanda April 2021. Bencana ini mengakibatkan sekitar 2.000 kepala keluarga kehilangan rumah mereka sehingga terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabat mereka yang tidak terdampak bencana. Hal ini kemudian mengakibatkan jumlah pasien terpapar Covid 19 pun meningkat di NTT,” jelas Vili.

Selain berupa Donasi, bantuan berupa Paket APD (Alat Pelindung Diri) Covid 19 dan makanan juga disalurkan untuk para tenaga kesehatan di 10 RS Rujukan Covid 19, ratusan paket sembako dan suplemen vitamin bagi keluarga yang sedang melakukan isoman di rumah, serta paket bantuan berupa buah-buahan dan suplemen untuk 2.900 tenaga kesehatan yang bertugas di Wisma Atlet.

“Juga beberapa bantuan lainnya ke mereka yang benar-benar membutuhkan dukungan kita semua. Kami sangat bersyukur, apa yang kami lakukan bukan saja ikut meringankan beban masyarakat. Tapi juga mendapat apresiasi dari National Association of Broadcasters (NAB) dan BNPB,” lanjutnya.(*)