Saling Tantang di Sosmed Berujung Maut

Saling Tantang di Sosmed Berujung Maut

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Awalnya Afrilian Christiantoro (28 tahun) Warga Semail RT 05, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon Bantul melakukan video call (vc) dengan Chandit Wahyudi (39 tahun) warga Purwosari RT 03/005 Sampetan, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah. Saat itu Chandit sedang bermain ke rumah Bejo yang kontrak tidak jauh dari rumahnya Afrilian. Namun VC pada Kamis (14/1/2021) malam tersebut menjadi memanas ketika keduanya saling tantang berkelahi

"Pas video call itu kami tantang-tantangan untuk berkelahi sampai mati,” kata Afrilian saat jumpa pers di Mapolsek Sewon, Jumat (15/1/2021) siang.

Akhirnya Arfrilian mendatangi tempat Chandit bermain. Pelaku yang sudah berurusan dengan kepolisian hingga empat kali dengan berbagai kasus itu datang dengan membawa pedang dan akhirnya menebas korban.

“Saya tebas tiga kali,”kata pelaku yang badannya terlihat penuh tato tersebut.

Sementara Kompol Suyanto Kapolsek Sewon mengatakan saat melakukan perbuatanya tersebut pelaku dalam pengaruh minuman keras. “Jadi kondisi korban mabuk,”kata Kapolsek.

Korban yang ditebas pedang langsung tersungkur bermandikan darah dan meninggal dunia di lokasi. Tidak perlu waktu lama, setelah mendapat laporan dari warga, sekitar jam 20.00 WIB atau 30 menit setelah kejadian pelaku langsung dibekuk aparat dan digelandang ke Mapolsek Sewon.

Turut diamankan adalah pedang atau parang dengan panjang 65 centi bergagang kayu serta baju pelaku dan korban. Tersangka dijerat dengan dengan pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

Sementara saksi kejadian, Dian Septi Anggraini (26 tahun) yang merupakan istri Bejo saat ditemui koranbernas.id di lokasi mengatakan, saat itu korban memang bermain ke rumahnya karena kenal dengan suami sesama dari klub vespa. Selama ini korban tinggal sebagai seniman tato di wilayah Parangtritis. Saat ditemukan korban telah bersimbah darah dan meninggal dunia di lokasi.

“Saat kejadian saya di kamar. Tahu-tahu pelaku datang dan terjadi keributan serta teriakan-teriakan. Saya tidak berani keluar, saya berani keluar setelah pelaku meninggalkan lokasi menggunakan motor,” ujarnya.

Sementara pembina klub Vespa Bambang Gundul mengatakan jika korban merupakan anggota klub vespa kalau pelaku bukan. Saat kejadian korban sedang duduk-duduk dengan teman yang lain ngobrol ringan. Diketahui juga korban saat itu sempat VC dengan pelaku dan konteknya guyon.

“Jadi guyonan pas tantang-tantangan gelut itu. Tapi ternyata pelaku benar-benar datang ke lokasi. Saat datang sudah bawah parang dan langsung melakukan penyerangan,” jelasnya.

Korban yang kala itu duduk di kursi teras sisi utara rumah Bejo sempat lari ke dalam rumah . Pelaku yang kalap terus mengejar dan menghujani sabetan pedang hingga meninggal di dapur kontrakan Bejo tersebut.

“Korban sempat menangkis, tetapi disabet lagi hingga meninggal dengan luka parah di beberapa bagian termasuk leher. Kemudian pelaku meninggalkan lokasi sambil membawa parang masih berlumuran darah dengan menggunakan motor maticnya,” paparnya. (*)